Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk berencana melakukan pengeboran pada 483 titik pada tahun ini. Titik pengeboran tersebut termasuk pengeboran pre-produksi (infill drilling).
Direktur Operasi PT Indo Tambangraya Megah Tbk AH Bramantya Putra menyebutkan perseroan menganggarkan dana Rp 9,4 miliar untuk melakukan pengeboran tersebut.
"Tahun ini kami ingin memasarkan batubara tersebut ke Asia, Oceania, dan Eropa," ucap Bramantya saat dihubungi KONTAN, Rabu (7/3).
Menurut Bramantya, pasar terbesar saat ini adalah Asia seperti Jepang, India, China, India, Korea Selatan, Filipina, Thailand, dan juga pasar domestik.
Menurut data IDX, hingga Januari 2018, perusahaan berkode emiten ITMG itu melalui dua anak usahanya PT Indominco Mandiri (IMM) dan PT Trubaindo Coal Mining (TCM) telah melakukan eksplorasi dengan melakukan 34 titik pengeboran senilai Rp 1,09 miliar.
ITMG menarget volume produksi batubara pada triwulan I-2018 sebesar 4,5 juta ton untuk ITMG dan 3,4 juta ton untuk IMM dan TCM.
Batubara tersebut rencananya akan dijual melalui kontrak dan di pasar spot. Jangka waktu kontrak yang didapat beragam, mulai dari 1 bulan hingga 5 tahun. Nilainya bergantung pada kualitas dan pergerakan pasar.
Tahun lalu, batubara ini mencatat laba bersih US$ 252,61 juta, naik 93,26% dari laba bersih 2016. ITMG membukukan penjualan US$ 1,69 miliar, naik 23,55% dari tahun 2016 sebesar US$ 1,37 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News