Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Straits Tbk (PTIS) optimistis dapat mencetak pertumbuhan kinerja pada tahun depan. Indo Straits melihat, pasar batubara dan mineral masih stabil hingga tahun depan.
“Kami sangat berharap dengan kontrak yang akan diperoleh akan memberikan stimulus bagi kinerja Indo Straits di tahun depan,” kata Sekretaris Perusahaan PTIS Ronny A. Hendrawan kepada Kontan.co.id, Kamis (21/11).
Namun dia belum dapat menyampaikan nominal untuk target kontrak pada 2020. Yang pasti tahun depan PTIS membidik kontrak jasa logistis dan rekayasa kelautan dengan jangka waktu sekitar 2 tahun hingga 2,5 tahun.
Baca Juga: Indo Straits (PTIS) bersiap menambah kontrak baru di tahun depan
Dia juga masih irit bicara soal investasi untuk 2020, tapi PTIS sudah menyiapkan beberapa agenda ekspansi untuk tahun depan sembari menunggu situasi pasar dalam negeri yang terdampak isu pasar secara global.
Misalnya saja untuk penambahan armada, Ronny mengaku kini masih menunggu situasi pasar. Jika pasar domestik membaik, PTIS akan penambahan armada memenuhi layanan pelanggan.
Adapun tantangan untuk tahun depan datang dari faktor eksternal seperti perang dagang. “Perubahan kebijakan dan regulasi pemerintah Indonesia akan memengaruhi kegiatan bisnis Perusahaan,” kata Ronny.
Baca Juga: Indo Straits (PTIS) mencatat pertumbuhan kinerja hingga kuartal III-2019
Di pengujung tahun ini, Indo Straits memaksimalkan kinerja salah satunya dengan memenuhi seluruh kontrak yang telah diperoleh. Dari sisi kinerja, perusahaan pengangkutan hasil tambang batubara tersebut meraih pendapatan sebesar US$ 9,09 juta di kuartal III 2019. Angka ini tumbuh 1,9% (yoy) ketimbang kuartal tiga tahun lalu sebesar US$ 8,92 juta.
Bersamaan dengan itu, laba bersih PTIS juga tumbuh 11,6% (yoy) menjadi US$ 72.000. Di kuartal tiga tahun lalu, laba bersih PTIS tercatat sebesar US$ 65.000. Pada tahun ini PTIS juga melakukan investasi dengan membeli alat berat untuk proyek yang tengah digarap yaitu di lini jasa logistik kelautan.
Belanja modal yang sudah terserap sebanyak Rp 1,3 miliar selama periode Januari hingga September. PTIS tidak mengalokasikan jumlah belanja modal untuk tahun ini. “Kami menyesuaikan permintaan dan kebutuhan pelanggan,” pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News