Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Indo Premier Investment Management menargetkan dana kelolaan mencapai Rp 500 miliar - Rp 1 triliun di tahun depan. Direktur Indo Premier Investment Management Dyah Sofyanti menyebut, walaupun masih terbilang baru sebagai Manajer Investasi (MI) di industri reksadana, namun perkembangan kinerja Indopremier cukup baik.
"Hingga akhir Oktober, dana kelolaan kami sudah mencapai lebih kurang Rp 250 miliar," ungkap Dyah.
Sampai saat ini, Indo Premier baru memiliki satu produk reksadana campuran, satu reksadana jenis Exchange Trading Fund (ETF) dan beberapa Discretionary Fund (Kontrak Pengelolaan Dana/KPD).
Menurut Dyah, dari total dana kelolaan sebesar Rp 250 miliar itu, reksadana campuran berkontribusi sebesar Rp 30 miliar atau 12% dari total dana kelolaan. Kemudian produk reksadana ETF menyumbang 20% - 25%, dan selebihnya disumbangkan dari produk KPD.
Jika dikalkulasikan, untuk kedua produk reksadana saja, dana kelolaan bulan Oktober sekitar Rp 100 miliar. Sebelumnya, data PT Infovesta Utama menyebutkan, dana kelolaan produk reksadana Indo Premier per September lalu hanya sekitar Rp 70 miliar. Artinya, selama sebulan, jumlahnya sudah bertambah 42%.
Lebih lanjut, Dyah menyebut, untuk tahun depan, pihaknya bakal mulai banyak meluncurkan produk reksadana baru. "Bahkan Januari nanti kemungkinan ada produk baru yang akan kami luncurkan," ujarnya. Namun, Dyah belum bersedia merinci jenis produk reksadana yang akan diluncurkan awal tahun nanti.
Selain meluncurkan produk-produk baru, Indopremier juga bakal mengembangkan layanan dan produk-produk lama. "Kami akan terus menyosialisasikan produk reksadana ETF kami yang bernama Reksadana Premier ETF LQ-45, sehingga investor bisa mengerti dan memanfaatkan produk ini," pangkas Dyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News