Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Indo Premier Asset Management kian gencar memperbesar pasar exchange trade fund (ETF) di Indonesia. Manajer investasi ini berencana meluncurkan ETF berbasis syariah pada kuartal pertama tahun ini.
Direktur Indo Premier Asset Management, Diah Sofiyanti mengatakan, saat ini pihaknya tengah memproses perizinan atas penerbitan instrumen tersebut di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Saat ini masih diproses di OJK dan diperkirakan bisa terbit Maret atau April tahun ini," kata Diah, Selasa lalu (26/2).
Indo Premier menargetkan bisa menggenggam dana kelolaan Rp 100 miliar pada tahun pertama. Instrumen ini memiliki aset dasar Jakarta Islamic Index (JII). "Sehingga return ETF Syariah akan sama dengan kinerja JII," kata Diah.
Analis Riset PT Infovesta Utama, Praska Putrantyo mengatakan, prospek ETF tahun ini akan menarik seiring pergerakan pasar saham. Menurut dia, aliran dana asing yang terus membanjiri pasar saham akan mengangkat kinerja produk ETF. "Valuasi fundamental juga masih menarik di antara bursa-bursa regional Asia lainnya. Sehingga masih akan positif," tutur Praska.
Praska menduga, ETF Syariah bisa memberikan kinerja yang positif tahun ini. Menurut dia, JII memiliki keunggulan lantaran berisi komposisi saham yang terdiversifikasi di luar sektor finansial.
Dari sektor-sektor yang non finansial tersebut, terdapat sejumlah sektor saham yang cukup prospektif. Yaitu, saham-saham yang mempunyai basis permintaan domestik. "Seperti barang konsumsi, infrastruktur, properti, dan ritel," kata Praska.
Selain itu, ETF juga diperdagangkan aktif di Bursa Efek Indonesia. Sehingga investor bisa memanfaatkan tren indeks secara langsung.
Indo Premier Asset Management sebelumnya telah memiliki ETF Premier LQ45 dan ETF IDX 30. Data Infovesta Utama menunjukkan, ETF Premier LQ45 sepanjang 2013 memberikan imbal hasil 8,27%. Sedangkan ETF IDX 30 telah memberikan return sekitar 8,65%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News