kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

INDF dan ICBP akan tebar dividen, simak rekomendasi analis


Rabu, 15 Juli 2020 / 22:16 WIB
INDF dan ICBP akan tebar dividen, simak rekomendasi analis
ILUSTRASI. Petugas keamanan berjalan di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten barang konsumen Grup Salim PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) memutuskan akan membagikan dividen sebesar Rp 278 per saham. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Rabu (15/7) menyepakati dividen dibayarkan pada 24 Agustus 2020. 

Sementara anak usaha INDF, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) berencana menebar dividen sebesar Rp 215 per saham pada 12 Agustus 2020. Rencana itu telah mengantongi restu pemegang saham dalam RUPST ICBP yang digelar hari ini. 

Baca Juga: Indofood Sukses Makmur (INDF) akan bagi dividen Rp 278 per saham

Walau kedua emiten itu mengumumkan akan membagikan dividen, pergerakan harga saham keduanya tidak begitu menarik. Mengutip data dari RTI Business, pada penutupan perdagangan Rabu (15/7), saham INDF justru terkoreksi hingga 1,14% menjadi Rp 6.525. Sementara ICBP tercatat stagnan di Rp 9.450. 

Menanggapi hal ini, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan bahwa koreksi yang dialami INDF merupakan hal yang wajar. Ia mengamati, sentimen positif dari pembagian dividen ini sudah menjadi perkiraan pelaku pasar di hari-hari sebelumnya, sehingga harga yang terbantu saat ini sudah priced in. Adapun harga tersebut juga telah memperhatikan sentimen pasar dari aksi akuisisi seluruh saham Pinehill oleh ICBP. 

Untuk saham ICBP yang stagnan, Wawan melihat pelaku pasar cenderung wait and see. Mengingat, ketika ICBP mengumumkan akan melakukan aksi akuisisi terhadap seluruh saham Pinehill Company Limited, harganya sempat terkoreksi dalam hingga menyentuh level 8.000. 

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee juga berpendapat bahwa penurunan yang dialami INDF adalah koreksi yang sehat. Adapun penurunan ini terbentuk karena pelaku pasar melakukan aksi profit taking setelah beberapa waktu yang lalu memanfaatkan momentum koreksi INDF. 

Ia beranggapan dividend yield INDF masih menarik. Asal tahu saja, jika menilik penutupan saham INDF pada Rabu (15/7) yang berada di harga Rp 6.525, maka dividend yield yang akan diterima setiap saham mencapai 4,26%.

" Yield-nya masih cukup baik ya sebenarnya, biasanya berada di kisaran 3%," ungkap Hans Kwee ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (15/7). 




TERBARU

[X]
×