kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Kecemasan Resesi Ekonomi AS Membawa Indeks Wall Street ke Zona Merah Lagi


Selasa, 20 Desember 2022 / 05:45 WIB
Kecemasan Resesi Ekonomi AS Membawa Indeks Wall Street ke Zona Merah Lagi
ILUSTRASI. Indeks Bursa Wall Street ditutup memerah pada Senin (19/12), karena kekhawatiran resesi ekonomi AS yang meningkat.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks Bursa Wall Street ditutup memerah pada Senin (19/12). Indeks Nasdaq memimpin penurunan karena investor menghindari risiko karena khawatir pengetatan moneter Federal Reserve dapat mendorong ekonomi Amerika Serikat (AS) ke dalam resesi.

Tiga indeks saham utama Wall Street telah berada di bawah tekanan sejak Rabu pekan lalu, ketika pernyataan Ketua Fed Jerome Powell bernada hawkish.

Powell menjanjikan kenaikan suku bunga lebih lanjut bahkan ketika data menunjukkan tanda-tanda melemahnya ekonomi AS.

Senin (19/12), indeks Dow Jones Industrial Average turun 162,92 poin atau 0,49% menjadi 32.757,54.

Baca Juga: Wall Street Melemah Tiga Hari Berturut-turut, Kekhawatiran Resesi Meningkat

Lalu, indeks S&P 500 turun 34,7 poin atau 0,90% menjadi 3.817,66 dan indeks Nasdaq Composite turun 159,38 poin atau 1,49% menjadi 10.546,03.

S&P 500, industri Dow Jones dan Nasdaq telah turun tajam untuk Desember dan berada di jalur penurunan tahunan terbesar sejak krisis keuangan 2008.

"Investor bertanya mengapa saya ingin mengambil risiko itu memasuki tahun 2023 dengan sikap Fed yang masih agresif ketika saya bisa mendapatkan hasil yang bagus di pasar pendapatan tetap," kata menurut Brian Overby, ahli strategi pasar senior di Ally seperti dikutip Reuters.

Menurut Overby, sementara imbal hasil US Treasury naik, investor lari dari saham, mengamati prospek taruhan yang lebih aman karena mereka khawatir tentang kemungkinan resesi pada tahun 2023.

Baca Juga: IHSG Merosot, Intip Saham-Saham Koleksi Asing pada Perdagangan Senin (19/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×