kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Indeks S&P 500 naik ke rekor penutupan tertinggi, Wall Street menanti stimulus


Kamis, 03 Desember 2020 / 05:58 WIB
Indeks S&P 500 naik ke rekor penutupan tertinggi, Wall Street menanti stimulus
ILUSTRASI. Wall Street


Sumber: CNBC,Reuters | Editor: Yudho Winarto

Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik 10,8% dan 11,8%, untuk kenaikan bulanan terkuat mereka sejak April.

Reli November didukung oleh berita vaksin positif dari beberapa perusahaan farmasi. Perkembangan tersebut mendorong investor menjadi saham yang bergantung pada pemulihan ekonomi yang kuat.

Investor mencerna lebih banyak berita vaksin Covid-19 yang positif pada hari Rabu. Inggris mengizinkan vaksin Pfizer-BioNTech untuk digunakan, menandai langkah lain dalam pertempuran global melawan pandemi.

Partai Republik dan Demokrat di Kongres tetap tidak dapat mencapai kesepakatan tentang bantuan baru untuk ekonomi AS yang dilanda pandemi, meskipun beberapa investor mengatakan berita ekonomi yang buruk dapat memacu pembuat kebijakan untuk mendorong lebih keras untuk kesepakatan.

Baca Juga: Salesforce akuisisi Slack Technologies senilai US$ 27,7 miliar

Pemimpin Mayoritas DPR AS Steny Hoyer juga mengungkapkan harapan bahwa kesepakatan dapat dicapai "dalam beberapa hari mendatang."

Tanda-tanda kemajuan dalam perlombaan untuk mendistribusikan vaksin telah mendorong bursa AS lebih tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Dalam perkembangan optimisme terbaru, vaksin Covid-19 Pfizer Inc dan BioNTech mendapat lampu hijau untuk digunakan di Inggris, negara Barat pertama yang menyetujui suntikan Covid-19. Saham Pfizer melonjak 3,5% dan BioNTech melonjak sekitar 6%.

Menggarisbawahi argumen untuk stimulus fiskal, data menunjukkan penggajian swasta meningkat kurang dari yang diharapkan pada November, kemungkinan karena melonjaknya infeksi baru dan pembatasan bisnis menghambat pemulihan pasar tenaga kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×