Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, Indeks Sektor transportasi dan logistik melemah sebesar 0,82% pada Senin (22/3). Namun, bila menghitung dari awal tahun ini (year to date), sektor transportasi dan logistik masih mencatatkan kenaikan hingga 8,36%.
Saham-saham yang berhasil mencetak peningkatan pada indeks ini meliputi PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Majapahit Inti Corpora Tbk (AKSI), lalu ada saham penyedia sewa helikopter PT Jaya Trishindo Tbk (HELI), dan PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (WEHA).
Selanjutnya saham PT Steady Safe Tbk (SAFE), PT Batavia Prosperindo Trans Tbk (BPTR), PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), PT Blue Bird Tbk (BIRD), dan Temas Tbk (TMAS) masih mencatatkan kenaikan harga secara ytd.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, menguatnya saham-saham tersebut dipengaruhi oleh sentimen yang bervariasi. Sebagai contoh saham BIRD tersulut oleh kabar terkait rencana akuisisi oleh Gojek. Terakhir Manajemen BIRD menapik adanya kabar yang beredar bahwa Gojek akan mengakuisisi BIRD.
Baca Juga: Indeks saham sektor transportasi dan logistik menguat, ini pendorongnya
Saat ini, BIRD masih fokus pada layanan yang bisa memenuhi permintaan baru di pasar akibat pandemi Covid-19 salah satunya memastikan protokol kesehatan yang ketat diimplementasikan pada seluruh layanan Blue Bird. BIRD juga melihat beberapa opportunity bisnis baru di 2021 ini serta berencana melakukan investasi di teknologi yang memungkinkan operasional armada yang lebih efektif dan efisien.
“Adapun saham ASSA menguat terseret sentimen digitalisasi layanan logistik anak usahanya,” ujar William, Senin (22/3).
Sebelumnya Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto menjelaskan, pada lini bisnis pengiriman berbasis teknologi yakni Anteraja menargetkan rata-rata pengiriman bisa mencapai 400.000 parsel per hari hingga akhir tahun 2021.
“Sekarang ini rata-rata volumenya di 300.000-350.000 per hari,” kata Prodjo kepada Kontan.co.id belum lama ini.
Untuk mencapai target tersebut, Anteraja tengah menambah jumlah kurir dan lokasi operasional. Hal ini juga karena bisnis AnterAja sedang membangun jaringan dalam rangka memperluas jangkauan.
Adi Sarana juga sudah memperoleh dana untuk pengembangan Anteraja. ASSA telah menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank BCA Syariah atas penambahan fasilitas pembiayaan modal kerja musyarakah (revolving) sebesar Rp 50 miliar untuk penambahan modal kerja usaha PT Adi Bersama.
Baca Juga: Begini prediksi IHSG, Senin (1/3), dan saham-saham yang bisa ditimbang-timbang
Lantaran sudah naik cukup tinggi sejak awal tahun, William bilang, saham-saham ini rawan profit taking. Walaupun demikian ia memandang tren saham-saham emiten transportasi ini masih akan meningkat meski terbatas.
Dari jajaran saham ini, William menilai saham ASSA, BIRD, dan TMAS masih menarik untuk dikoleksi, ia memasang target harga ASSA Rp 2.000, BIRD dengan target harga Rp 1.500 - Rp 1.700, dan TMAS dengan target Rp 157 – Rp 163.
Pada penutupan perdagangan Senin (22/3) saham ASSA turun 4,52% ke harga Rp 1.690 per saham. Saham BIRD stagnan di Rp 1.400 per saham, dan TMAS terkoreksi 1,33% ke harga Rp 148 per saham.
Selanjutnya: Faktor pendorong Indeks IDX Sector Financial yang melesat 12,65% sejak awal 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News