kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks sektor keuangan naik 4,42%, simak rekomendasi analis untuk saham perbankan


Selasa, 01 September 2020 / 20:49 WIB
Indeks sektor keuangan naik 4,42%, simak rekomendasi analis untuk saham perbankan
ILUSTRASI. Karyawan mengamati layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks sektor keuangan berhasil naik 4,42% selama Agustus 2020. Sektor ini juga masih menjadi salah satu penopang penguatan IHSG 3,90% dalam sebulan terakhir.

Berdasarkan data Bloomberg, saham-saham sektor keuangan yang mencetak lonjakan harga saham tinggi meliputi PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) yang naik 78,70%, saham PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) melesat 63,79%, PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) melonjak 60,67%, Finance Indonesia Tbk (BFIN) tumbuh 41,38%, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) melesat 24,51%.

Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo mengatakan, terkereknya harga saham-saham tersebut karena ada sentimen positif dari masing-masing emitennya.

Baca Juga: Indeks sektor keuangan melesat 4,42% sepanjang Agustus 2020

Sebagai contoh saham BBKP mengalami kenaikan terdorong adanya sentimen terkait masuknya investor yakni KB Kookmin Bank yang akan menyuntikkan modal pada BBKP. Meski masuknya Kookmin menjadi pemegang mayoritas BBKP masih jadi perdebatan, namun ke depannya akan memberikan efek positif untuk BBKP.

Kemudian, ia menilai saham BRIS bergerak positif seiring dengan capaian kinerja yang ciamik sepanjang semester I-2020. 

"Rencana merger dan pembentukan bank BUMN Syariah juga jadi salah satu pendorongnya," ujar Wisnu kepada Kontan.co.id, Selasa (1/9).

Selain terungkit sentimen masing-masing emitennya, Wisnu menjelaskan, komitmen pemerintah dalam mengeluarkan berbagai insentif terkait dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional juga mengangkat harga saham perbankan.

Memang sejauh ini pemerintah terus mengucurkan sejumlah stimulus, misalnya penempatan dana pada sejumlah perbankan untuk penyaluran kredit, bahkan pemerintah juga menempatkan dana sekitar Rp 11 triliun di bank pembangunan daerah.

Perkembangan terkait vaksin turut memberikan angin segar untuk pergerakan saham-saham perbankan.

Terkait kinerja, Wisnu memandang prospek perbankan masih cukup menantang sampai tutup akhir tahun ini. Lihat saja, sejumlah bank dari kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV yang telah melaporkan penurunan kinerja laba bersih pada semester I 2020.

Laba bersih PT Bank Central Asia Tb (BBCA) menyusut 4,8% secara year on year (yoy) pada semester I menjadi Rp 12,24 triliun. Sepanjang kuartal II, bank swasta terbesar di tanah air ini hanya mampu mengantongi keuntungan Rp 5,65 triliun, turun 14,13% jika dibandingkan laba bersih pada kuartal I sebesar Rp 6,58 triliun.

Baca Juga: Undang-Undang BI bakal direvisi, begini pendapat bankir dan pengamat

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) juga menorehkan penurunan laba bersih 11,2% yoy menjadi Rp 1,74 triliun dari Rp 1,96 triliun. Pada kuartal II, bank ini hanya mengantongi net profit Rp 689 miliar, turun 34% dari triwulan sebelumnya sebesar Rp 1,05 triliun.

Lebih lanjut ia bilang, kemungkinan Indonesia untuk mengalami resesi di kuartal ketiga masih terbuka lebar. Hal ini bisa menjadi sentimen negatif untuk perbankan.

Walaupun demikian, ia menyatakan saham-saham perbankan BUKU IV masih menarik untuk dicermati. Hanya saja, sekarang ini sejumlah saham-saham tersebut sudah mengalami kenaikan cukup tinggi. Makanya, ia merekomendasikan pelaku pasar untuk wait and see dulu saham-saham perbankan dan mulai masuk ketika ada koreksi.

Pada penutupan perdagangan Selasa (1/9), saham BBCA naik 3,90% ke Rp 32.600, selama satu bulan harga saham BBCA sudah melesat 6,28%. 

Saham BBRI juga naik 2,85% ke harga Rp 3.610 pada penutupan perdagangan hari ini. Adapun selama sebulan terakhir saham BBRI sudah tumbuh 15,71%. 

Saham BBNI juga melonjak 1,47% ke harga Rp 5.175 per saham pada hari ini. Saham BBNI sudah mengalami kenaikan 12,75% dalam sebulan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×