Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri manufaktur mencatatkan rekor baru pada bulan Mei 2021. IHS Markit mencatat, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia di bulan lalu ada di level 55,3 atau naik dari 54,6 pada bulan April 2021.
Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan, kenaikan indeks manufaktur didorong oleh sektor otomotif. Menurut dia, dalam tiga bulan terakhir, produksi kendaraan bermotor mengalami peningkatan.
Selain itu adanya stimulus PPnBM turut mengerek sektor otomotif di awal tahun ini. Dampak tersebut tak hanya terasa pada kendaraan bermotor saja, tetapi juga pada turunannya seperti spare part.
"Jadi, ketika penjualan mobil kembali seperti sebelumnya karena faktor stimulus pajak maka belanja untuk manufaktur otomotif akan naik signifikan," jelas dia kepada Kontan.co.id, Kamis (3/6).
Alfred menambahkan, indeks manufaktur masih berpotensi melanjutkan penguatan di Juni ini. Hanya saja, kenaikannya tidak akan sebesar pada Mei kemarin.
Baca Juga: Sudah naik 0,99%, IHSG diproyeksi masih melanjutkan penguatan di akhir pekan
"Proyeksi indeks manufaktur di Juni bisa di sekitar 55,6 atau 55,8. Sebab sentimennya tidak ada akan terlalu jauh berbeda yaitu pemulihan ekonomi dan aktivitas ekspor" lanjut Alfred.
Dengan peluang indeks manufaktur yang kembali naik, Alfred memproyeksikan resisten IHSG dalam jangka pendek akan berada di level 6.115. Angka ini dianggap resistance yang cukup kuat dalam dua bulan terakhir. Sementara untuk level suport masih ada di 6.030.
"Jadi, memang kami perkirakan, indeks akan masuk di 6.100-6.200 dan untuk sentimennya masih sama, pasar domestik sudah mulai confidence melihat net buy dari asing," imbuhnya.
Sementara, untuk sepanjang tahun ini Praus Capital memproyeksikan IHSG berada di level 6.700-7.000.
Selanjutnya: Terdorong aksi beli asing, IHSG diprediksi melanjutkan penguatan pada Jumat (4/6)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News