kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Indeks keyakinan konsumen naik, saham-saham ini bisa dilirik


Selasa, 09 Maret 2021 / 13:00 WIB
Indeks keyakinan konsumen naik, saham-saham ini bisa dilirik
ILUSTRASI. Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keyakinan konsumen pada Februari 2021 mulai naik. Survei konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari 2021 sebesar 85,8, naik dari 84,9 pada Januari 2021.

Perbaikan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) pada Februari 2021 yang sebesar 65,1 atau membaik dari 63,0 pada bulan sebelumnya.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama berpendapat, konsumen telah melihat progres pemulihan dari sisi manufaktur yang saat ini cukup stabil pada area ekspansi.

Meskipun inflasi masih rendah, namun optimisme konsumen terhadap pemulihan sektor bisnis dari distribusi vaksin Covid-19 dan pelonggaran aktivitas memunculkan adanya potensi pemulihan di tahun ini.

“Sehingga hal tersebut memberikan katalis positif pada IKK. Stimulus dari moneter dan fiskal cukup berperan dalam pemulihan daya beli khususnya sektor otomotif dan properti,” kata Okie ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (9/3).

Baca Juga: IHSG diprediksi bullish, simak rekomendasi NH Korindo Sekuritas untuk Selasa (9/3)

Ia melanjutkan, pemulihan daya beli untuk sektor otomotif dan properti diharapkan mampu mendorong naiknya permintaan serta memberikan multiplier effect pada sektor tersebut maupun sektor penunjang.

Menurut Okie, sektor yang berhubungan dengan daya beli masyarakat seperti consumer goods, ritel, properti, otomotif dan lainnya belum dapat benar-benar pulih. Akan tetapi, setidaknya ada perbaikan kinerja pada tahun ini ketimbang tahun 2020. Sektor ritel dan consumer juga dinilai menjadi sektor dengan pemulihan yang lebih cepat.

Dari segi valuasinya, ia mencermati beberapa saham pada sektor properti masih cukup menarik. Di antaranya PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) yang saat ini diperdagangkan di bawah nilai bukunya. Sekarang ini price to book value (PBV) BSDE berada di 0,85 kali, ASRI di 0,50 kali, dan SSIA di 0,61 kali.

“Melambatnya daya beli pada masyarakat dan menengah ke atas dan ekspansi manufaktur memberikan tekanan pada bisnis emiten. Sehingga hal tersebut ikut memberikan tekanan pada kinerja emiten properti dan kawasan industri,” tambahnya.

Hanya saja, stimulus dari pemerintah diharapkan mampu berdampak positif untuk kinerja. Ia memberikan rekomendasi buy saham BSDE dengan target harga Rp 1.300, buy ASRI dengan target harga Rp 272, dan buy saham SSIA dengan target harga Rp 525. Sementara itu, Okie memberikan rekomendasi netral untuk sektor consumer.

Selanjutnya: BI: Penjualan eceran turun pada Januari 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×