kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indeks jeblok, dana kelolaan reksadana naik 2,3%


Jumat, 10 Januari 2014 / 08:10 WIB
ILUSTRASI. PT Blue Bird Tbk. (BIRD) hingga akhir 2022 menargetkan penambahan armada mobil listrik hingga 50-60 unit untuk wilayah Jakarta dan Bali. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.


Reporter: Dina Farisah, Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tahun lalu minus, tak membuat susut dana kelolaan reksadana. Data PT Infovesta Utama menunjukkan, total dana kelolaan reksadana pada akhir tahun lalu masih bisa tumbuh 2,3% dari tahun sebelumnya, menjadi Rp 185,8 triliun.
 
Pun jumlah unit penyertaan reksadana, sepanjang 2013, bertambah 7,3% meniadi 120,5 miliar. Tahun lalu, total dana kelolaan reksadana sempat mencapai posisi tertinggi yakni pada Mei 2013, sebesar Rp 195,69 triliun.

Analis PT Infovesta Utama, Viliawati menjelaskan, kenaikan unit penyertaan reksadana pada tahun lalu didorong tiga faktor. Yakni, kenaikan pembelian unit penyertaan reksadana oleh investor lama, bertambahnya investor baru, dan peluncuran sejumlah reksadana baru.

Sementara, kenaikan jumlah dana kelolaan dipengaruhi oleh pertumbuhan unit penyertaan dan perubahan nilai pasar portofolio akibat pergerakan kinerja reksadana. “Tapi dari sisi kinerja, mayoritas jenis reksadana justru mengalami koreksi dibanding tahun 2012,” ujar Vilia.

Dari tujuh jenis reksadana, hanya reksadana saham, reksadana indeks dan reksadana exchange trade fund (ETF), yang mencatat pertumbuhan positif dana kelolaan. Dana kelolaan reksadana saham naik 17,1% menjadi Rp 84,7 triliun. Lalu, reksadana ETF dan indeks masing-masing naik 33% dan 21,3% secara year on year (yoy).

Dalam kurun waktu sama, dana kelolaan reksadana pendapatan tetap terkoreksi paling tajam, yaitu turun 16% menjadi Rp 27,7 triliun.

Ketua Kompartemen Sosialisasi & Edukasi Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI) Grace Wiragesang menilai, pihaknya belum memproyeksikan kisaran kenaikan total dana kelolaan reksadana untuk tahun ini.

Tapi, dia memprediksi, total dana kelolaan maupun unit penyertaan bakal naik masing-masing 10% dari tahun lalu. “Pertimbangannya, harga-harga surat utang sedang turun, dan ada kecenderungan IHSG bisa naik 15%,” ujar Grace.

Menurut Grace, jika, IHSG berhasil naik 15% pada tahun ini, bisa mengerek nilai pasar underlying asset (aset dasar) reksadana, terutama di pasar saham. Ini juga akan mendorong investor baru masuk ke dalam instrumen reksadana, sehingga mendongkrak jumlah dana kelolaan maupun unit penyertaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×