Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ditopang sentimen pelemahan indeks dolar AS, pergerakan nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (17/12) berpotensi menguat.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (16/12) rupiah melemah tipis 0,04% ke level Rp 14.125 per dolar AS. Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia (Jisdor), mata uang Garuda juga menguat 0,14% ke level Rp 14.151 per dolar AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi sentimen pasar keuangan, seperti pembicaraan terkait stimulus fiskal AS yang cenderung optimis setelah ada optimisme terkait anggaran stimulus pemulihan ekonomi, serta pembiayaan anggaran 2021.
Selain itu, pelaku pasar global juga tengah menantikan keputusan Federal Open Market Committe (FOMC) Desember, terkait pembelian aset keuangan di tengah peningkatan kasus Covid-19 di beberapa negara maju, termasuk negara bagian di AS.
Baca Juga: LPEM FEB UI sarankan Bank Indonesia tahan suku bunga acuan di level 3,75%
Sementara itu, indeks dolar AS diperdagangkan melemah, sekaligus mengindikasikan bahwa dolar AS cenderung melemah terhadap mata yang utama dunia. "Sehingga, rupiah besok kecenderungannya menguat di tengah pelemahan indeks dolar. Didukung juga optimisme stimulus fiskal dan keputusan FOMC yang cenderung dovish," kata Josua kepada Kontan, Rabu (16/12).
Adapun sentimen dari domestik, pelaku pasar tengah menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) dan diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 3,5% saat ini.
Untuk itu, pada perdagangan besok rupiah diperkirakan bergerak pada rentang Rp 14.075 per dolar AS hingga Rp 14.175 per dolar AS. Dimana, Josua menilai pasar masih akan memperhatikan rilis data ekonomi AS nanti malam terkait penjualan retail, Markit PMI manufacturing serta keputusan Fed pada FOMC bulan ini.
Baca Juga: IHSG berpeluang melanjutkan kenaikan pada Kamis (17/12), cermati saham-saham berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News