kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Indeks Dolar AS Berpotensi Naik ke 111 pada Kuartal I-2025, Ini Pemicunya


Jumat, 10 Januari 2025 / 18:48 WIB
Indeks Dolar AS Berpotensi Naik ke 111 pada Kuartal I-2025, Ini Pemicunya
ILUSTRASI. Mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) perkasa jelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS pada bulan Januari 2025 ini.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dolar Amerika Serikat (AS) perkasa jelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS. Pasar khawatir kembalinya Trump ke Gedung Putih berpotensi meningkatkan inflasi.

Berdasarkan Trading Economics, indeks dolar (DXY) bertengger di 109,18 pada Jumat (10/1) pukul 18.26 WIB. Dalam sebulan telah menguat 2,28%.

Research & Development Trijaya Pratama Futures, Alwi Assegaf, menyebutkan menguatnya DXY memicu pelemahan mata uang utama. Pemicu utama penguatan DXY setelah terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.

Baca Juga: Kurs Rupiah Menguat ke Rp 16.185 Per Dolar AS, Jumat (10/1) Pagi

"Kebijakan Trump yang pro-pertumbuhan, di antaranya dengan memangkas pajak besar-besaran, peningkatan tarif impor, hingga pemberantasan imigrasi dinilai pasar bisa mendorong inflasi naik," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (10/1).

Nah, dengan naiknya inflasi maka the Fed akan sulit untuk menurunkan suku bunga. Saat ini tercermin dari penurunan probabilitas pemangkasan suku bunga the Fed di 2025.

Alwi menuturkan, sebelum Trump menang, pasar memproyeskikan pemangkasan suku bunga the Fed sebanyak 4x. Namun, saat ini ekspektasi pasar sebanyak 2x dengan besaran 50 basis poin (bps).

Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Melemah 0,06% ke Rp 16.220 Per Dolar AS Pada Kamis (9/1) Siang

"Bahkan dengan kondisi saat ini, ada analis yang memproyeksikan pemangkasan suku bunga the Fed hanya satu kali," sebutnya.

Beberapa pejabat the Fed juga telah menyatakan pernyataan hawkish terkait pemangkasan suku bunga. Artinya, the Fed akan melakukan pendekatan kebijakan moneter yang lebih hati-hati," sambungnya. 

Alwi melihat, saat ini resistance DXY berada di level 109,26. Jika tertembus, DXY diperkirakan akan lanjut ke 110,97 dan jika kembali tembus maka akan menuju ke 111,45.

"Jadi kemungkinan antara kisaran resistance tersebut untuk kuartal I 2025 ini," imbuhnya.

Selanjutnya: Nu Skin Luncurkan ageLOC TRME, Produk Pengelolaan Berat Badan Komprehensif

Menarik Dibaca: Galeri Nasional Hadirkan Pameran Tribut untuk Hardi, Berlangsung hingga 26 Januari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×