Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menambahkan variabel free float dalam penghitungan indeks (free float adjusted index) diperkirakan membuat sejumlah saham dengan free float tak terlalu besar fluktuatif, salah satunya saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)
Akibatnya, harga saham HMSP sempat turun dalam beberapa waktu terakhir dan membuat saham perusahaan rokok ini tenggelam ke peringkat ketiga dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 384 triliun. Posisi HM Sampoerna disalip PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 401 triliun pada tanggal 12 November 2018 yang lalu.
Menurut Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Sekuritas, rencana free float adjusted index ini sangat mempengaruhi pergerakan saham HMSP apalagi free float HMSP hanyalah sebesar 7,5%. Padahal secara fundamental HMSP memiliki beberapa sentimen positif seperti tak akan dinaikannya cukai rokok oleh pemerintah di tahun 2019 yang akan datang.
"Saya pikir hal ini membuat pelaku pasar untuk melakukan aksi tunggu sebelum membeli saham HMSP, setidaknya sampai pada level tertentu," kata Nafan kepada KONTAN, Selasa (13/11). Nafan mengatakan bahwa HMSP lebih baik menunggu di area level 3.070 - 3.100 untuk melakukan akumulasi beli.
Sementara itu, BBRI yang saat ini tengah mencatatkan kenaikan kapitalisasi pasar memang secara fundamental cukup dihujani dengan sentimen positif seperti laporan keuangan kuartal III-2018 nya yang memperlihatkan kinerja positif sepanjang 9 bulan pertama tahun 2018.
Selain itu, BBRI kebal terhadap isu free float adjusment index karena saat ini porsi publik di saham perbankan pelat merah tersebut adalah sebanyak 43,24%. Nafan merekomendasikan untuk beli BBRI dengan target harga jangka panjang di level Rp 3.840.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News