Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks bursa saham Wall Street jatuh pada Jumat (9/8) setelah ketidakpastian muncul lagi atas penyelesaian perang perdagangan Amerika Serikat (AS)-China.
Gara-garanya setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan AS dan China sedang melakukan pembicaraan perdagangan tetapi dia tidak siap untuk membuat kesepakatan. Pernyataan Trump ini mengipasi kekhawatiran tentang dampak perang dagang terhadap ekonomi global.
Baca Juga: Amerika Serikat menuduh China terapkan rezim preman di Hong Kong
Trump juga mengatakan AS akan terus menahan diri dari melakukan bisnis dengan raksasa peralatan telekomunikasi China Huawei Technologies.
Jumat (9/8), Dow Jones Industrial Average turun 90,75 poin atau 0,34% menjadi 26.287,44. Lalu indeks S&P 500 kehilangan 19,44 poin atau 0,66% menjadi 2.918,65 dan indeks Nasdaq Composite turun 80,02 poin atau 1% ke level 7.959,14.
Perdagangan pekan ini ditandai dengan volatilitas yang tinggi, tetapi indeks Wall Street berakhir hampir datar pada minggu itu. Volume perdagangan saham selama pekan ini di bursa AS melebihi 41 miliar saham, dan merupakan total volume perdagangan mingguan terbesar tahun ini.
Baca Juga: Peringatan Moody's: Hati-hati, risiko resesi global semakin meningkat
Pada hari Jumat, ketiga indeks turun lebih dari 1% di awal perdagangan dan rebound di sesi berikutnya, dengan Dow secara singkat berubah positif pada satu titik. Ini meninggalkan ayunan 315 poin antara indeks tertinggi dan terendah hari ini.
"Komentar yang sering tentang perdagangan membuat investor kebingungan," kata Rick Meckler, partner di Cherry Lane Investments seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Perang dagang, perusahaan China ramai-ramai pindahkan usaha ke Malaysia
Saham pembuat cip dan perusahaan teknologi yang sensitif tarif impor harganya turun. Indeks Philadelphia SE Semiconductor tercatat turun 1,8%.
Saham Uber Technologies Inc juga merosot 6,8% setelah perusahaan ini melaporkan rekor kerugian US$ 5,2 miliar pada per kuartal II 2019 dan pendapatan yang jatuh di bawah target Wall Street.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News