kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks Bursa Wall Street Menguat Usai Joe Biden Telepon Xi Jinping Soal Ukraina


Sabtu, 19 Maret 2022 / 06:00 WIB
Indeks Bursa Wall Street Menguat Usai Joe Biden Telepon Xi Jinping Soal Ukraina
ILUSTRASI. Tiga indeks utama Wall Street ditutup menguat pada Jumat (18/3), setelah pembicaraan antara Joe Biden dan Xi Jinping soal krisis Ukraina.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tiga indeks utama Wall Street ditutup menguat pada Jumat (18/3), dengan dorongan terbesar dari saham-saham sektor teknologi. Bursa Wall Street juga mendapat angin segar setelah pembicaraan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping mengenai krisis Ukraina berakhir tanpa kejutan besar.

Investor juga merasa lega dengan melambatnya kenaikan harga minyak mentah dunia. Sebab investor terus mencerna kenaikan suku bunga Federal Reserve dan rencana agresif The Fed untuk kenaikan bunga lebih lanjut yang bertujuan memerangi lonjakan inflasi.

Jumat (18/3), indeks Dow Jones Industrial Average naik 274,17 poin atau 0,8% menjadi 34.754,93. Indeks S&P 500 menguat 51,45 poin atau 1,17% menjadi 4.463,12, dan indeks Nasdaq Composite naik 279,06 poin atau 2,05% ke level 13.893,84.

Presiden AS Joe Biden memperingatkan pemimpin China Xi Jinping dalam panggilan via telepon bahwa akan ada "konsekuensi" jika China memberikan dukungan material untuk invasi Rusia ke Ukraina. Kedua negara menekankan perlunya solusi diplomatik untuk krisis tersebut.

Baca Juga: Kremlin: Biden Tak Pantas Menyebut Putin Sebagai Penjahat Perang

Sementara Xi meminta negara-negara NATO untuk mengadakan dialog dengan Rusa. Xi tidak menyalahkan Rusia atas invasi tersebut.

"Pembacaan dari pertemuan itu seperti yang diharapkan," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di National Securities di New York mengenai pembicaraan Xi dengan Biden seperti dikutip Reuters.

Dia mengatakan, sejak perundingan Rusia-Ukraina berlanjut, investor cenderung optimistis.

"Mengenai Rusia, Ukraina, pasar lebih positif pada berita dari front diplomatik daripada negatif pada eskalasi," kata Hogan

Hogan juga mengutip pergerakan harga minyak yang lebih tenang dan kelegaan soal berita bunga The Fed yang sangat dinanti akhirnya keluar, juga membawa sentimen positif ke pasar.

"Alih-alih memiliki ketakutan dan keraguan tentang apa yang mungkin dilakukan The Fed, kami memiliki peta jalan yang jelas untuk kebijakan moneter," katanya.

Steve Sosnick, kepala strategi di Interactive Brokers di Greenwich, Connecticut mengatakan, investor juga makin diyakinkan dengan harga minyak mentah AS yang tidak terlalu jauh di atas US$ 100 per pada Jumat (18/3), setelah baru-baru ini melampaui $130.

"Setidaknya untuk minggu ini minyak telah menemukan levelnya. Itu positif bagi pasar karena kenaikan harga minyak membebani pikiran konsumen sebagai indikator inflasi," kata Sosnick.

Tiga indeks utama Wall Street mencatat persentase kenaikan mingguan terbesar sejak awal November 2020 dengan S&P naik 6,2%. Sementara Dow naik 5,5% dan Nasdaq melonjak 8,2%.

Baca Juga: AS: China bakal Hadapi Sanksi Ekonomi jika Bantu Invasi Rusia di Ukraina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×