kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks BUMN terjun lebih dalam dari IHSG, begini prospek sahamnya


Jumat, 16 November 2018 / 06:05 WIB
Indeks BUMN terjun lebih dalam dari IHSG, begini prospek sahamnya


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham yang terdiri dari 20 emiten Badan Usaha Milik Negara (IDX BUMN 20) catatkan koreksi lebih dalam dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang 2018. Dari awal 2018 hingga hari ini (15/11), IDXBUMN20 tercatat sudah merosot 10,98%, lebih dalam dibandingkan IHSG yang terkoreksi 6,29%.

Namun, perlahan indeks ini mulai menunjukkan performa positif di mana Kamis (15/11) masih mencatatkan penguatan sebanyak 2,38%

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, pemberat indeks BUMN 20 untuk menguat, terganjal dari kinerja emiten konstruksi. Sepanjang tahun, tren emiten konstruksi cenderung berada di zona bearish.

Saham tersebut di antaranya, ADHI secara year to date (ytd) terkoreksi 28,91%, JSMR koreksi 39,06%, PTPP koreksi 42,99%, WIKA koreksi 22,58%, WSBP terkoreksi 21,08% dan WSKT merosot 32,13%.

"Memang kita akui, saham konstruksi dalam keadaan bearish tren. Ini terkait arus kas perusahaan konstruksi yang masih negatif, meskipun kinerjanya diakui cukup positif," kata Nafan kepada Kontan, Kamis (15/11).

Di sisi lain, beberapa emiten juga menargetkan pertambahan proyek dan perolehan kontrak baru dari tahun sebelumnya yang bersifat strategis. Selain itu, di akhir tahun pembayaran proyek proyek emiten konstruksi akan cair, sehingga diharapkan bisa memberikan sentimen positif untuk kinerja sektor ini ke depan.

Selain konstruksi, saham sektor perbankan juga jadi penghambat laju IDX BUMN20 untuk melaju ke zona hijau. Namun, jika berkaca pada kinerja kuartal III 2018, saham sektor perbankan mulai menunjukkan tren penguatan.

"Ada hikmah dari penurunan harga saham BUMN20 ini. Investor jadi mendapat valuasi yang lebih murah dan pas, sehingga akumulasi beli masih bisa dilakukan sekarang," ungkapnya.

Di sisi lain, banyaknya emiten anggota BUMN20 yang juga tergabung dengan dalam indeks LQ45, dinilai bakal ikut mempengaruhi indeks BUMN ke depan.

"Kalau dilihat dari daily IDX BUMN20, untuk jangka menengah dan panjang indeks ini memiliki peluang untuk menguat hingga akhir 2019. Apalagi market cenderung stabil di tahun politik. Dengan begitu, investor disarankan untuk mulai akumulasi beli dari sekarang," tandasnya.

Adapun beberapa saham yang direkomendasikan Nafan hingga akhir 2018 adalah PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dengan target harga Rp 1.470, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 3.510, PT Elnusa Tbk (ELSA) Rp 490, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 2.680, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 10.900 dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 4.530.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×