kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

INAF klaim siap melunasi MTN jatuh tempo


Jumat, 19 Desember 2014 / 14:14 WIB
INAF klaim siap melunasi MTN jatuh tempo
ILUSTRASI. MUFG Bank Ltd akan melakukan penawaran wajib atas saham PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/05/2021.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Manajemen PT Indofarma Tbk (INAF) mengaku telah memenuhi kewajibannya untuk melunasi pembayaran medium term notes (MTN) yang jatuh tempo 20 Desember 2014.

Yasser Arafat, Sekretaris Perusahaan INAF mengatakan, perseroan mempunyai cukup dana untuk membayar penuh semua kewajiban yang akan jatuh tempo pada tanggal tersebut.

"Dana (pelunasan) berasal dari pencairan piutang perseroan," jelas Yasser dalam pernyataan resminya, Jumat (19/12).

Informasi saja, mengutip laporan keuangan perseroan, jumlah piutang usaha bersih perseroan per akhir September 2014 tercatat sebesar Rp 383,51 miliar. Adapun, piutang yang sudah jatuh tempo nilainya mencapai Rp 171,76 miliar. Sedangkan, yang belum jatuh tempo sekitar Rp 241,78 miliar.

Seperti diketahui, INAF memiliki MTN yang jatuh tempo pada 20 Desember 2014 senilai Rp 120 miliar. Surat utang jangka pendek ini memiliki bunga sebesar 20% per tahun.

Berdasarkan surat dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), perseroan diwajibkan membayar bunga ke-8 paling lambat hari ini. Terkait hal itu, Yaser bilang, pihaknya sudah mentransfer pembayaran bunga itu pada hari ini pukul 09.00 WIB.

Beberapa waktu lalu, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan rating BUMN farmasi ini dari BB+ ke BB. Prospek yang disematkan adalah credit watch dengan implikasi negatif.

Anis Setyaningrum, Analis Rating Korporasi Pefindo menjelaskan, penurunan peringkat ini disebabkan adanya potensi tekanan likuiditas. Tekanan likuiditas ini berpotensi terjadi akibat adanya kewajiban pelunasan pembayaran MTN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×