kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Impor Emas China Catat Rekor Tertinggi Sejak 2018, Bagaimana Prospeknya pada 2023?


Jumat, 17 Februari 2023 / 00:10 WIB
Impor Emas China Catat Rekor Tertinggi Sejak 2018, Bagaimana Prospeknya pada 2023?


Sumber: Schiffgold | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BEIJING. China rajin meningkatkan cadangan emasnya dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, China tercatat mengimpor 1.343 ton emas. Ini merupakan impor tertinggi sejak tahun 2018. Total impor emas tahun 2022 lalu melesat 64% dibandingkan tahun 2021.

China menempati peringkat sebagai konsumen emas terbesar di dunia saat ini seperit dilansir dari schiffgold.com.

Permintaan emas di China meningkat selama paruh terakhir tahun ini karena pemerintah melonggarkan beberapa pembatasan Covid-19. China mengimpor 157 ton emas pada bulan Desember 2022. Dewan Emas Dunia (World Gold Council/WGC) menyebutnya "kisah dua bagian".

Kebijakan lockdown di sejumlah kota-kota besar di China selama paruh pertama tahun 2022 menekan permintaan emas sehingga impor emas turun. Namun ketika pemerintah mulai melonggarkan pembatasan, harga emas pun meningkat ke level tertinggi dan turut mendongkrak impor emas di paruh kedua.

Baca Juga: Harganya Diproyeksi Terus Meningkat, Saatnya Mengoleksi Emas

Berdasarkan WGC, kekuatan di pasar emas China berlanjut hingga Januari 2023. Harga emas premium Shanghai-London mencatat sedikit rebound, menghentikan tren penurunan sejak Oktober 2022 lalu. Permintaan emas yang lebih kuat selama Januari menjadi kuncinya.

Pemulihan ekonomi China sedang terjadi, pemerintah juga membantu mendorong rebound di pasar emas. China mengalami puncak Covid pada bulan Desember. Menurut Dewan Emas Dunia, kegiatan ekonomi Tiongkok bangkit kembali di bulan Januari. Itu mendorong ledakan di pasar emas.

Menurut Asosiasi Emas China, selama periode 15 hari dari hari Tahun Baru China hingga Festival Lentera Musim Semi, konsumsi emas China naik sebesar 18% secara tahunan atau year-on-year.

Impor Emas China Capai Level Tertinggi Sejak 2018

Penarikan emas dari Bursa Emas Shanghai mencapai 140 ton pada bulan Januari. Itu adalah penurunan bulan ke bulan sebesar 2 ton dan 25% lebih rendah dari Januari 2022. 

Tetapi angka yang lebih rendah ini terutama disebabkan liburan Tahun Baru Imlek 2023 dimana perdagangan selama bulan Januari hanya 16 hari. Hari perdagangan tersebut merupakan hari paling sedikit sejak 2012. Jika dibandingkan dengan bulan-bulan Tahun Baru Imlek sebelumnya, total penarikan di bulan Januari 12% lebih tinggi dari rata-rata 10 tahun.

Baca Juga: Harga Minyak Menanjak Setelah Turun Lebih Dari 3%

Seperti yang telah dilaporkan, People's Bank of China (bank sentral China) melanjutkan pembelian emas resmi pada bulan November. Itu berlanjut hingga Januari, dengan bank sentral China menambah 15 ton cadangannya. Emas sekarang menyumbang 3,7% dari total cadangan China.

Bank sentral China mengakumulasi 1.448 ton emas antara tahun 2002 dan 2019, lalu tiba-tiba terdiam. Banyak yang berspekulasi bahwa orang China terus menambahkan emas ke dalam buku-bukunya selama tahun-tahun sunyi itu.

Selalu ada spekulasi bahwa China menyimpan lebih banyak emas daripada yang diungkapkan secara resmi. Seperti yang ditunjukkan Jim Rickards di Mises Daily pada tahun 2015, banyak orang berspekulasi bahwa China menyimpan beberapa ribu ton emas "dari buku" dalam entitas terpisah yang disebut Administrasi Negara untuk Valuta Asing (SAFE).

Jika rebound nyata di pasar emas China ini berlanjut hingga tahun 2023, ini akan mendorong permintaan emas global secara keseluruhan lebih tinggi. Permintaan emas tumbuh sebesar 18% menjadi 4.741 ton pada tahun 2022, permintaan tertinggi dalam 11 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×