Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Impact Pratama Industri Tbk (IMPC) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 145 miliar tahun depan. Jumlah ini lebih rendah dari yang dianggarkan tahun ini sebesar Rp 150 miliar.
Direktur Utama IMPC, Haryanto Tjiptodiharjo menjelaskan, capex berasal dari penerbitan obligasi sebesar Rp 117 miliar sisanya akan diambil dari kantong IMPC. ”Rencananya capex untuk pengembangan usaha. Salah satunya investasi ke produksi,” kata Haryanto, Senin (7/11).
Dana sekitar Rp 117 miliar akan digunakan untuk pembelian tanah, bangunan serta investasi mesin. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja. Haryanto mengatakan, kinerja IMPC dapat tumbuh dengan proyek-proyek infrastruktur pemerintah. Salah satu tender yang sedang diikuti adalah roofing untuk Bandara Soekarno Hatta terminal tiga sepanjang 2.000 meter.
IMPC juga akan menyasar pemasaran ke sektor pertanian. ”Kami memiliki produk baru yaitu Solar Dome untuk pengeringan produk pertanian seperti kopi dan lainya,” kata Haryanto.
Manajemen IMPC memandang optimistis untuk kondisi ekonomi di tahun depan. Walaupun pada tahun ini bisnis roofing polycarbonate masih terbilang lesu. Direktur Keuangan IMPC, Lindawati mengatakan, target pendapatan tahun 2017 sebesar Rp 1,5 triliun dan laba bersih sebesar 236 miliar.
Adapun estimasi pendapatan tahun 2016 sebesar Rp 1,1 triliun dan laba bersih sebesar Rp 128 miliar. Hingga kuartal-III 2016, IMPC baru membukukan pendapatan sebesar Rp 848 triliun atau turun 1,1% dari periode sama tahun lalu Rp 858 miliar. Adapun laba bersih juga menurun 6% menjadi Rp 106 miliar dari Rp 113 miliar year on year (yoy).
Tahun depan IMPC juga berniat mengembangkan bisnis di bidang real estate. Direktur IMPC Janto Salim mengatakan, IMPC masih memiliki land bank seluas 12.059 meter persegi di wilayah Sunter, Jakarta Utara.
Sebelumnya, IMPC juga sudah memiliki dua bangunan komersial yakni Altira Office Park dan Altira Office Tower. Dari masing-masing bangunan baru sekitar 50% yang sudah terisi. ”Untuk pengembangan real estate di Sunter kita juga masih menimbang apakah membangun office tower lagi atau apartemen,” kata Janto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News