Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Di tengah meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah, imbal hasil surat utang negara (SUN) pada perdagangan Kamis (27/7) bergerak terbatas dengan kecenderungan menurun.
Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan, penurunan imbal hasil pada perdagangan kemarin, karena pelaku pasar masih mencermati hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Sentral Amerika.
Hasil The Federal Open Market Committee (FOMC) yang mempertahankan suku bunga acuan pada level 1,00%-1,25% mendorong penurunan imbal hasil US Treasury.
"Faktor tersebut menjadi katalis positif pada perdagangan di pasar sekunder kemarin, mendorong meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah serta penurunan imbal hasil SUN," kata Made dalam keterangan tertulis, Jumat (28/7).
Penurunan tingkat imbal hasil SUN berkisar 1-8 basis poin (bps). Imbal hasil SUN tenor pendek turun berkisar 1-3 bps diiringi dengan kenaikan harga hingga 5 bps.
Sementara pada imbal hasil SUN seri FR0061 turun 1,10 bps jadi di level 6,73% diiringi kenaikan harga 4,5 bps. Sedangkan, imbal hasil SUN seri FR0059 turun 0,77 bps jadi di level 6,92% diikuti kenaikan hagra sebanyak 5,4 bps.
Pada imbal hail SUN seri FR0074 bergerak turun sebanyak 0,22 bps jadi di level 7,35% dan diiringi kenaikan harga sebanyak 2,0 bps. Sementara imbal hasil SUN seri FR0072 naik 0,23 bps jadi di level 7,59% diiringi penurunan harga hingga 2,4 bps.
Secara teknikal, Made menganalisis, harga SUN mengalami tren sideways. Beberapa harga seri SUN telah menjauhi area jenuh beli (overbought) sehingga masih membuka peluang untuk kenaikan harga SUN pada perdagangan hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News