Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan bergerak turun pada perdagangan Selasa (5/6). Pasar akan disokong oleh penguatan rupiah dan potensi kembalinya investor asing ke pasar obligasi domestik.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menyampaikan, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (30 tahun) pada Senin naik masing-masing sebesar 4 bps dan 3 bps ke level 2,94% dan 3,08%. “Hal tersebut didorong antisipasi investor akan membaiknya kondisi politik di Italia,” katanya dalam riset, hari ini.
Di samping itu, pergerakan harga komoditas juga menahan kenaikan imbal hasil US Treasury. Harga minyak West Texas Intermediate dan gas kemarin masing-masing turun. Harga minyak turun sebesar 0,34% menjadi US$ 64,72 per barel, sedangkan harga gas turun 0,14% menjadi US$ 2,92 per mmbtu.
Ahmad memperkirakan imbal hasil SUN pada hari ini akan bergerak turun jelang pelaksanaan lelang SUN. Potensi penurunan imbal hasil SUN juga didorong oleh penguatan rupiah dan aksi beli investor asing sebagai dampak positif dipertahankannya peringkat utang Indonesia oleh S&P.
Ia memproyeksikan, imbal hasil SUN seri acuan 10 tahun akan bergerak di kisaran 6,90%-6,97% pada hari ini. Ia merekomendasikan seri FR0063, FR0061, FR0036, FR0059, FR0064, FR0075, dan FR0067.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News