Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan bergerak turun pada perdagangan Selasa (28/8). Pemicunya adalah penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat akibat sejumlah faktor.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail mengatakan, imbal hasil US Treasury bergerak naik berkat pelemahan dollar AS. Imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) naik 3 bps ke level 2,85% sedangkan jangka panjang (30 tahun) naik 4 bps ke level 3,00%.
“Pernyataan Powell yang terkesan dovish serta kesepakatan kerja sama perdagangan AS—Meksiko meredakan kekhawatiran investor terhadap kenaikan tingkat suku bunga dan perang dagang,” imbuh dia dalam riset hari ini.
Pergerakan harga minyak dan gas alam dunia turut mendorong kenaikan imbal hasil US Treasury. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 0,32% (US$ 69,03 per barel) sedangkan harga gas alam turun 0,27% (US$ 2,87 per MMBtu). Kenaikan harga minyak disebut sebagai dampak dari pelemahan dollar AS.
Berangkat dari faktor-faktor tersebut, ditambah menguatnya rupiah, Mikail memprediksi imbal hasil SUN akan bergerak turun hari ini. Ia memproyeksikan, imbal hasil SUN seri acuan 10 tahun akan bergerak di kisaran 7,80%--7,90%.
Adapun seri obligasi negara yang ia rekomendasikan pada hari ini antara lain FR0064, FR0072, FR0075, FR0063, dan FR0065.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News