kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Iklan dan promosi emiten barang konsumsi fokus pada produk potensial


Kamis, 12 November 2020 / 13:13 WIB
Iklan dan promosi emiten barang konsumsi fokus pada produk potensial
ILUSTRASI. Investasi terhadap iklan dan promosi mulai kembali seperti saat sebelum pandemi melanda.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19,  emiten melakukan berbagai langkah penghematan. Misalnya saja, emiten barang konsumen yang melakukan pemangkasan terhadap beban iklan dan promosi. 

Menurut catatan Kontan.co.id, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tetap melakukan investasi iklan dan promosi di tengah pandemi Covid-19, walaupun tidak sebesar biasanya.  Direktur Keuangan Unilever Indonesia Arif Hudaya tidak memungkiri,  investasi untuk promosi dan iklan sempat menurun di kuartal II 2020.

Adapun di kuartal III 2020 kondisi sudah mulai membaik sehingga investasi terhadap iklan dan promosi mulai kembali seperti saat sebelum pandemi melanda. "Hal ini terefleksikan di kuartal III, di mana secara menyeluruh brand-brand kami tumbuh lebih besar dibanding market yang relatif turun di kuartal III," Arif pekan lalu. 

Adapun investasi iklan dan promosi itu dilakukan pada produk-produk yang kompetitif di pasar. Investasi dipastikan akan dilakukan secara tepat sehingga produk tersebut bisa menjadi lebih kompetitif. 

Baca Juga: Transaksi harbolnas tahun ini diprediksi bakal lebih tinggi

Tidak jauh berbeda, emiten kosmetik PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) mengungkapkan memang ada sedikit penurunan rasio iklan dan promosi terhadap penjualan produknya. Sekretaris Perusahaan Mandom Indonesia Alia Dewi bilang, penurunan ini menyesuaikan dengan kondisi pasar saat ini yang sedang tidak normal. 

Mengutip laporan keuangan Januari hingga September 2020, TCID membukukan penurunan akun iklan dan promosi menjadi Rp 40 miliar dari sebelumnya Rp 65,62 miliar atau turun 39,04% year on year (yoy). "Secara value memang turun karena perubahan kebijakan yang lebih fokus ke aktivitas digital," kata Alia kepada Kontan.co.id, Rabu (11/11). 

Alia menambahkan, kondisi pasar yang dibayang-bayangi pandemi Covid-19 mempengaruhi bentuk kegiatan iklan dan promosi yang belum bisa dilakukan secara offline. Oleh karena itu, untuk saat ini TCID lebih fokus pada digital campaign untuk aktivitas promosi dan iklan dan akan diterapkan hingga akhir tahun. 

"Memperbanyak digital campaign dan meningkatkan eksistensi di e-commerce," jelasnya. Adapun untuk prioritas produk yang mendapatkan iklan dan promosi,  TCID masih fokus untuk tiga merek utama seperti Gatsby, Pixy, dan Pucelle.  

Baca Juga: Strategi Mandom Indonesia (TCID) kerek kinerja di masa pandemi




TERBARU

[X]
×