kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

IHSG Volatil, Investor Bisa Cermati Saham-Saham Sektor Keuangan dan Konsumsi Primer


Selasa, 10 Januari 2023 / 15:02 WIB
IHSG Volatil, Investor Bisa Cermati Saham-Saham Sektor Keuangan dan Konsumsi Primer
ILUSTRASI. Pekerja memotret layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  bergerak cukup volatil di awal Januari 2022. Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terperosok ke zona merah dengan melemah 1,52% ke level 6.586,822. Di tengah pergerakan IHSG saat ini, investor bisa mencermati sektor perbankan.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina mengatakan, sektor perbankan didorong oleh potensi pertumbuhan kredit tahun 2023, dimana estimasi kredit tahun ini tumbuh sebesar 12%. Proyeksi tersebut lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan kredit di 2022 yang sebesar 10,2%  secara tahunan alias year-on-year (YoY).

Penaikan suku bunga deposito juga akan membuat dana pihak ketiga (DPK) perbankan kembali tumbuh. “Selain itu, ada perbaikan margin seiring kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI),” kata Martha dalam acara Mirae Asset Media Day di Kawasan SCBD Jakarta, Selasa (10/1).

Sebagai gambaran, Marta merinci empat perbankan terbesar tanah air mencatatkan pertumbuhan kredit per November 2022. Kredit PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berhasil tumbuh 13% YoY sementara kredit PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tumbuh 12,5% YoY.

Baca Juga: Ini Penyebab IHSG Terperosok ke Level 6.500

Kemudian kredit PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tumbuh 10,1% YoY,  dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan pertumbuhan kredit 6,5% YoY per akhir November 2022.

Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan buy saham BBCA dengan target harga Rp 10.100, buy BBRI dengan target harga Rp 6.100, buy BMRI dengan target harga Rp 12.300, dan buy saham BBNI dengan target harga Rp 12.500.

Keempat bank besar ini juga berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih double digit. BBNI mencetak pertumbuhan laba bersih 79%, laba bersih BMRI  naik 60%, BBRI  naik 58% YoY, dan  laba bersih BBCA naik 21% YoY per akhir November 2022.

Investor juga bisa mencermati sektor saham barang konsumsi. Sektor ini dinilai menarik karena sifatnya yang divensif yang tahan goncangan resesi. Selain itu, emiten sektor barang konsumsi juga mendapat sentimen positif dari normalisasi harga komoditas pangan dan komoditas energi, sehingga bisa memperbaiki margin keuntungan emiten.

Baca Juga: Emiten Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bakal Bertambah, Simak Rekomendasi Analis

Emiten consumer juga diuntungkan dengan kenaikan harga jual produk dan naiknya permintaan di tahun Pemilu. Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan trading buy saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan target harga Rp 12.100.

Sementara itu, setelah tahun lalu melejit, taji sektor komoditas seperti batubara dan minyak  diperkirakan melandai tahun ini. Martha menyebut, penurunan prospek sektor komoditas berkaitan dengan potensi terjadinya resesi  tahun ini yang akan membuat permintaan energi menurun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×