kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG turun tipis 0,25% ke level 6.080,38, simak proyeksi untuk Selasa (15/6)


Senin, 14 Juni 2021 / 18:39 WIB
IHSG turun tipis 0,25% ke level 6.080,38, simak proyeksi untuk Selasa (15/6)
ILUSTRASI. Lonjakan kasus Covid-19 akhir-akhir ini menjadi sentimen negatif bagi pergerakan IHSG.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 0,25% ke level 6.080,38 pada perdagangan Senin (14/6). Meskipun begitu, investor asing masih mencatatkan aksi beli dengan nilai bersih Rp 337,39 miliar di seluruh pasar.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, penurunan IHSG yang terjadi pada hari ini disebabkan oleh sikap antisipasi pelaku pasar terhadap kemungkinan diterapkannya pengetatan pembatasan kegiatan masyarakat. Sebagaimana diketahui, kasus baru Covid-19 di Indonesia cenderung meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino juga melihat, lonjakan kasus Covid-19 akhir-akhir ini menjadi sentimen negatif bagi pergerakan IHSG. Menurut dia, peningkatan kasus baru ini masih akan berlanjut dalam waktu dekat.

Oleh karena itu, untuk perdagangan Selasa (15/6), dia memprediksi IHSG masih berpotensi melemah dengan support di level 6.045 dan resistance di 6.115. "Sentimen untuk besok berasal dari perkembangan kasus baru Covid-19 dan rilis data neraca perdagangan bulan Mei 2021," kata Mino saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (14/6).

Baca Juga: Bicara soal taper tantrum, ini yang dikhawatirkan Sri Mulyani

Valdy juga memperkirakan, IHSG pada esok hari akan bergerak bearish dengan support di 5.950 dan resistance 6.120. Secara teknikal, terdapat celah pada rentang 6.047-6.066 dan kecenderungan Stochastic RSI bergerak turun menjauhi area jenuh beli.

Terlepas dari faktor teknikal, menurut Valdy, pergerakan IHSG akan merefleksikan antisipasi kenaikan kasus baru Covid-19 di Indonesia. "Pelaku pasar mengkhawatirkan dampak ekonomi dari perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro hingga 28 Juni 2021," ucap Valdy.

Baca Juga: IHSG melemah 0,25% pada Senin (14/6), asing catat net buy Rp 337 miliar

Di samping Covid-19, hal lain yang menjadi fokus pelaku pasar adalah pelaksanaan FOMC the Fed pada 16 Juni 2021 dan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada tengah pekan ini. Menurut dia, kebijakan akomodatif masih dipertahankan dalam pertemuan kali ini sehingga dapat menjadi katalis positif bagi nilai tukar rupiah setidaknya hingga pertemuan berikutnya di Agustus 2021.

Oleh sebab itu, pelaku pasar dapat memperhatikan saham-saham bank, terutama BBCA, BBNI, BBRI, dan BMRI. Valdy juga menyarankan investor untuk mencermati peluang buy on support pada TLKM, BSDE, SMRA, CTRA, dan AKRA, serta perhatikan  potensi penguatan lanjutan pada ERAA dan MDKA. Begitu juga Mino yang menyarankan buy BBRI serta buy on weakness ERAA dan AKRA.

Baca Juga: Dana kelolaan industri reksadana menyusut Rp 32,32 triliun pada Mei 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×