Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di Bursa Efek Indonesia (BEI) negatif lagi pada Senin (30/12). Ketika bursa saham menutup market, IHSG berkurang 29,78 poin (-0,47%) dari penutupan sebelumnya, lalu mendarat di angka indeks 6.299,54.
IHSG adalah indeks beranggotakan saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG sekaligus menjadi barometer yang menunjukkan naik turunnya harga saham secara keseluruhan di BEI.
Baca Juga: IHSG turun di hari terakhir bursa, cek PER dan PBV 20 saham LQ45 ini
Oleh karena itu, naik turun IHSG selalu menjadi perhatian para investor, baik yang memiliki horison jangka pendek maupun jangka panjang.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid dengan porsi saham publik (floating) yang besar turun 8,25 poin (-0,81%) ke 1.014,47
Indeks Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar juga negatif. Indeks terbitan Kompas ini berkurang 9,34 poin (-0,73%), lalu hinggap di 1.277,34.
IHSG minus, enam dari 10 saham LQ45 dengan PER terendah mengalami penurunan harga penutupan pada Senin (30/12).
Mari kita lihat datarnya, saham apa saja gerangan mereka?
Daftar 10 saham LQ45 dengan PER terendah (30/12)
10 Saham LQ45 dengan PER Terendah | ||||
---|---|---|---|---|
Kode | Harga (27/12) | Harga (30/12) | PBV | PER |
SRIL | 258 | 260 | 0,64 | 3,88 |
ADRO | 1.580 | 1.555 | 0,91 | 6,48 |
ITMG | 11.225 | 11.475 | 1 | 6,78 |
UNTR | 21.675 | 21.525 | 1,44 | 6,97 |
PTBA | 2.650 | 2.660 | 1,79 | 7,41 |
LPPF | 4.210 | 4.210 | 7,03 | 7,46 |
BSDE | 1.275 | 1.255 | 0,85 | 7,84 |
BBNI | 7.925 | 7.850 | 1,23 | 9,17 |
INKP | 7.775 | 7.700 | 0,75 | 9,37 |
PWON | 575 | 570 | 1,91 | 9,5 |
Sumber: RTI
Keterangan: merah = turun, hijau = naik, kuning = tak berubah harga.
Price earning ratio (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham.
Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News