kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   18,00   0,11%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

IHSG turun dalam dua hari berturut-turut, simak rekomendasi analis berikut


Jumat, 03 Mei 2019 / 19:20 WIB
IHSG turun dalam dua hari berturut-turut, simak rekomendasi analis berikut


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam dua hari belakangan menurun. Pada perdagangan Kamis (2/5), IHSG menurun 1,25% ke level 6.374,422. Sementara itu, pada perdagangan Jumat (3/5), IHSG menurun 0,86% ke level 6.319,459.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, faktor penurunan IHSG terbesar adalah dari sentimen eksternal yakni suku bunga acuan The Fed yang dipertahankan. Padahal, para investor berekspektasi suku bunga acuan The Fed bakal turun.

Selain itu, menurut dia, indeks pembangunan manusia Indonesia terus menurun. "Dua hal ini membuat asing net sell cukup signifikan," ucap Wawan saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (3/5).

Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, penurunan IHSG ini disebabkan oleh sentimen eksternal dan internal. Secara eksternal, pelemahan harga komoditas dan tertutupnya peluang penurunan suku bunga acuan oleh The Fed menjadi penyebab penurunan ini.

Sementara itu, menurut dia, dari sentimen domestik, penurunan IHSG disebabkan oleh beberapa laporan keuangan emiten di kuartal I-2019 yang mengecewakan, terutama dari emiten sektor perkebunan. 

"Situasi politik terkait hasil pemilihan umum yang belum juga beres dan pelemahan nilai tukar rupiah juga menjadi penyebab penurunan ini," ucap Mino saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (5/2).

Ke depannya, ia memprediksi pergerakan IHSG akan cenderung sideways atau mendatar di kisaran 6.315-6.540. Alasannya, investor masih menunggu perkembangan hasil pemilihan umum, hasil pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019, hasil ekspor impor, dan perkembangan nilai tukar rupiah. Sementara secara eksternal, investor masih menunggu perkembangan perundingan dagang antara Amerika Serikat dan China.

Mino merekomendasikan investor bisa mulai buy on weakness saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan target harga hingga akhir tahun Rp 9.400, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) di harga Rp 600, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) di harga Rp 94.600. 

Per perdagangan Jumat (2/5), harga saham BMRI adalah Rp 7.650, WTON Rp 575, dan GGRM Rp 80.800.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×