kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG tertekan sentimen negatif domestik dan global


Selasa, 28 Januari 2020 / 16:31 WIB
IHSG tertekan sentimen negatif domestik dan global
ILUSTRASI. Pekerja berjalan di dekat monitor pergerakan bursa saham saat pembukaan perdagangan saham tahun 2020.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terkoreksi. Pada penutupan perdagangan Selasa (28/1) IHSG merosot 0,36% ke level 6.111,184.

Bernadus Wijaya, Vice President Head of Business Development PT Sucor Sekuritas mengatakan ada beberapa sentimen global yang menjadi pemberat pergerakan IHSG.

Pertama, ada kekhawatiran terkait virus corona yang saat ini penyebarannya semakin masif.

Baca Juga: IHSG melemah 0,36% ke 6.111 pada akhir perdagangan hari ini

Ia bilang, wabah virus corona ini mengakibatkan perekonomian China tidak berjalan dengan baik dan sudah diprediksikan ekonomi China bakal menurun pada kuartal pertama tahun ini.

“Indonesia sebagian besar komoditinya lari ke China. Dengan adanya wabah corona ini pasar akan melihat perusahaan Indonesia akan sulit mendapatkan permintaan seperti tahun sebelumnya dari China,” katanya, Senin (28/1).

Hal ini berdampak pada merosotnya harga komoditas seperti nikel ataupun minyak dalam tiga hari terakhir ini.

Kemudian sentimen dari global selanjutnya terkait Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) yang sempat turun. “DJI mengalami penurunan sangat dalam lebih dari 1%. Karena DJI turun, investor regional di Asia mengalami kepanikan yang sama. Karena ini mereka (investor) melakukan panic selling,” tambahnya.

Nah, dari dalam negeri pemblokiran sejumlah rekening efek terkait kasus PT Asuransi Jiwasraya juga turut membebani pergerakan IHSG. “Ini mengakibatkan sepinya transaksi. Ada pemblokiran rekening lima orang dan afiliasinya yang mengakibatkan ketakutan investor untuk berinvestasi,” tutur Bernadus. 

Ia memprediksi IHSG pada akhir Januari ini akan berada di level 6.000 hingga 6.100.

Baca Juga: Wabah virus corona menekan bursa saham, begini komentar Dirut BEI

Ditemui secara terpisah, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menjelaskan pihaknya menghormati proses hukum yang tengah berjalan. “Enggak apa-apa, ini kan bagian dari pemeriksaan dari Kejaksaan. Kalau memang tidak terbukti terafiliasi (terkait dengan kasus Jiwasraya) ya akan di-unblock,” jelasnya.

Sebagai informasi, pada Senin (27/1) Bursa Efek Indonesia memanggil perwakilan anggota bursa dalam pertemuan tertutup. “Saya belum bisa ngomong (hasil pertemuan), kita memang melakukan diskusi saja, kita dengarkan keluhan-keluhan mereka, dan kita mencoba untuk mencari jalan keluar yang terbaik,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×