Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah 0,30% pada perdagangan Jumat (23/12) menjadi 5.027. Dalam sepekan Indeks sudah terpangkas 3,8% dari penutupan perdagangan jumat pekan lalu di level 5.231.
Saham-saham yang menjadi pendorong bursa adalah SCMA, NISP, BJBR, NIKL, HMSP, AMRT, PGAS, IIKP, BWPT, SMGR. Adapun saham-saham yang menghambat di antaranya ASII, TLKM, ICBP, BBCA, MIKA, BSDE, GGRM, BBNI, PTBA, ADRO. Secara sektoral juga mayoritas menurun, hanya sektor agribisnis, industri dasar, keuangan, dan perdagangan yang menopang indeks.
Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan mengatakan, dalam sepekan indeks dihantui kenaikan suku bunga The Fed yang naik 25 basis poin. Selain itu ekspektasi program Donald Trump yang akan mendorong ekonomi Amerika menjadi sentimen di dalam negeri. ”Itu membuat dollar AS menguat dan menekan rupiah,” katanya, Jumat (23/12).
Dengan begitu, investor asing yang konservatif mengembalikan dana mereka ke Amerika, melihat kenyamanan pada pasar Amerika ketimbang pasar Asia. Walaupun perdagangan kemarin investor asing tercatat sudah nett buy mencapai Rp 457 miliar.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo juga mengatakan, dalam sepekan investor asing banyak yang lari dari pasar Indonesia. Namun biasanya penopang juga berasal dari investor domestik. ”Tapi dari domestik sendiri, juga terlihat demand-nya berkurang,” kata Satrio.
Dari catatan Satrio, biasanya walaupun dana asing keluar mencapai Rp 500 miliar tidak akan mempengaruhi indeks secara keseluruhan. Apalagi saat ini sudah mencatatkan nett buy seharusnya indeks sudah bisa teknikal rebound dalam waktu dekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News