Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)) bertengger di zona merah pada perdagangan siang ini. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui RTI, Selasa (24/8), IHSG merosot 32,19 poin atau 0,53% ke level 6.077,63 pada perdagangan sesi I.
Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG dibuka pada zona hijau tapi tidak lama kemudian berbalik ke zona merah hingga istirahat makan siang.
Tujuh dari 11 sektor jatuh di zona merah turut menekan IHSG. Sektor yang paling dalam jatuh di zona merah antara lain, infrastruktur 2,19%, energi 0,82, kesehatan 0,74, dan keuangan 0,74%. Sementara sektor yang berada di zona hijau adalah transportasi 2,53%, teknologi 2,02%, properti dan real estate 0,22% dan perindustrian 0,22%.
Total volume perdagangan saham di BEI siang ini mencapai 16,88 miliar saham dengan total nilai transaksi Rp 7,42 triliun turut membentuk pergerakan IHSG. Ada 282 saham yang melemah, 194 saham yang menguat dan 177 saham yang stagnan. Investor asing mencatat net sell asing sebesar Rp 110,07 miliar di seluruh pasar.
Baca Juga: IHSG melemah 0,53% ke 6.077 pada sesi I hari ini, net sell asing Rp 110,07 miliar
Asing mencatat net sell terbesar pada saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 55,7 miliar. Saham ADRO ditutup turun 3,04% ke Rp 1.275 per saham pada sesi I. Total volume perdagangan ADRO mencapai 79,64 juta dengan nilai transaksi Rp 102,7 miliar.
Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga banyak dilego asing Rp 49,8 miliar. Saham BMRI merosot 2,51% ke Rp 5.825 per saham. Total volume perdagangan saham BMRI mencapai 22,52 juta dengan nilai transaksi Rp 132,8 miliar.
Investor asing juga banyak menjual saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Rp 26,1 miliar. Saham BNBR stagnan di level gocap alias Rp 50 per saham. Total volume perdagangan saham BNBR mencapai 104,50 juta dengan nilai transaksi Rp 26,1 miliar
Baca Juga: IHSG melemah 0,53% ke 6.077 pada sesi I hari ini, asing lepas ADRO, BMRI, BNBR
Berikut 10 saham net sell terbesar asing di sesi I:
1. ADRO Rp 55,7 miliar
2. BMRI Rp 49,8 miliar
3. BNBR Rp 26,1 miliar
4. BBRI Rp 26,0 miliar
5. ITMG Rp 21,2 miliar
6. ERAA Rp 15,0 miliar
7. MDKA Rp 13,6 miliar
8. UNTR Rp 12,4 miliar
9. TOWR Rp 8,9 miliar
10. ANTM Rp 6,8 miliar
Selanjutnya: Laba emiten kertas Sinarmas kompak meningkat dua digit di semester I 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
