Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menutup akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 0,26% ke level 6.25,597 dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya.
Kendati demikian, menutup akhir pekan transaksi asing masih didominasi oleh aksi jual asing senilai Rp 318,27 miliar. Dalam sepekan terakhir, IHSG mengalami pelemahan paling parah berada di level 6.239,245. Total selama sepekan terakhir, IHSG mengalami koreksi sebesar 0,49%.
Baca Juga: Asing jual bersih, IHSG mampu menguat 0,26% ke 6.255 di akhir perdagangan pekan ini
Mayoritas sentimen yang mempengaruhi IHSG pekan ini didominasi sentimen global.
Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, sepekan terakhir IHSG dipengaruhi oleh inverted yield curve Amerika yang mengindikasikan terbuka kemungkinan mengalami resesi.
Selain itu, mundurnya Perdana Mentri Italia di tengah krisis anggaran yang terjadi juga menjadi sentimen negatif yang menimbulkan ketidakpastian ekonomi di Italia yang juga berdampak pada bursa di Indonesia.
Seperti pekan-pekan sebelumnya, perang dagang juga masih menjadi sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG. Pernyataan Trump yang menyatakan ketidaksiapan Amerika terkait kesepakatan damai dengan Tiongkok kembali membuat tensi perang dagang memanas yang dampaknya dapat dirasakan oleh IHSG.
Baca Juga: IHSG hanya turun 0,07% meski jual bersih asing capai Rp 144 miliar
Analis Bina Artha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji juga melihat perdagangan IHSG pekan ini juga dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi global, BI 7DRRR dan para pelaku pasar yang menantikan pidato Powell di Jackson Hole Symposium.