Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah mampu untuk unjuk gigi. Sentimen positif dari dalam dan luar negeri mendorong pergerakan rupiah meninggalkan level Rp 14.000 per dollar AS.
Mengacu data Bloomberg, di pasar spot pada Kamis (27/8), rupiah menguat 1,01% ke level Rp 13.990,2 per dollar AS. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia melemah 0,18% menjadi Rp 14.128.
Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasury PT Bank BNI Tbk menjelaskan, ada beberapa faktor yang menguatkan rupiah.
Pertama, aksi BI yang mengintervensi pelemahan rupiah. Kedua, rencana pemerintah meluncurkan paket kebijakan paket guna menopang ekonomi dan penambahan cadangan devisa.
“Paket ini akan dirilis pekan depan. Strategi ini dapat menguatkan rupiah sehingga pelaku pasar merespons positif,” tuturnya. Ketiga, kinerja bursa saham domestik yang kinclong.
Senada, Ariston Tjendra, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menilai, penguatan rupiah tertopang katalis positif dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (27/8) yang terbang 4,78% ke level 4.430,63.
“Meredanya kekhawatiran pasar terkait perekonomian China juga mendorong investor masuk ke negara berkembang, termasuk Indonesia,” tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News