Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan berhasil menguat. Jumat (7/2), IHSG menguat 0,95% ke 4.466,67 dibanding sehari sebelumnya. Selama sepekan, IHSG menguat 1,08% dibanding posisi akhir pekan lalu di 4.418,76.
Sementara, pergerakan bursa Asia dalam sepekan yang terwakili dari indeks MSCI Asia Pasifik justru anjlok 1,16% ke level 133,24, Jumat (7/2). Namun, jika dibandingkan sehari sebelumnya, indeks MSCI Asia Pasifik naik 1,33%.
Pekan ini, menurut analis Universal Broker Indonesia, Alwt Assegaf, pergerakan IHSG memang cukup fluktuatif. IHSG sempat mengalami tekanan akibat penarikan stimulus moneter yang dilakukan oleh Bank Sentral Amerika Serikat. Namun menjelang akhir pekan, IHSG berhasil kembali melaju.
Kondisi ini juga dialami oleh emerging market lainnya. Tak hanya itu, pelemahan mata yang yang dialami oleh negara berkembang, seperti Argentina dan Turki juga sempat melemahkan pergerakan IHSG dan bursa Asia.
Namun untungnya, IHSG masih punya obat kuat dari rilis data dari Badan Pusat Statistik yang menyebutkan bahwa neraca perdagangan Indonesia kembali surplus. Obat kuat lain, dari pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun lalu sebesar 5,78%yang lebih tinggi dari estimasi.
Karena itu, para analis memproyeksikan, IHSG masih akan menguat dalam sepekan ke depan. Alwy memperkirakan, IHSG akan bergerak di kisaran 4.391-4.548. Sementara, Yusuf memprediksikan, pergerakan IHSG akan berada di area 4.400-4.550.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News