kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG Tembus ke Level 7.300 pada Selasa (13/9), Cermati Saham Rekomendasi Analis


Selasa, 13 September 2022 / 22:00 WIB
IHSG Tembus ke Level 7.300 pada Selasa (13/9), Cermati Saham Rekomendasi Analis
IHSG Tembus ke Level 7.300 pada Selasa (13/9), Cermati Saham Rekomendasi Analis


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan Selasa (13/9). IHSG bahkan tembus ke level 7.318,016 pada penutupan perdagangan.

Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan bahwa penguatan IHSG disebabkan sentimen positif dari penguatan bursa global baik Eropa dan  Amerika.

"Net Buy asing yang signifikan di perdagangan hari ini mampu meyakinkan pasar sehingga sampai akhir perdagangan IHSG mampu ditutup di atas 7.300," ucap Alfred kepada Kontan.co.id, Selasa (13/9).

Alfred menambahkan, selain sentimen hasil bursa saham Eropa dan AS, kembali menguatnya harga komoditi seperti minyak dan logam juga menjadi sentimen tambahan untuk emiten komoditi.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,88% ke 7.318 di Perdagangan Selasa (13/9), Sektor Transportasi Melaju

Hal senada diungkapkan oleh Kepala Riset NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata. Liza menyebutkan, kenaikan IHSG bertepatan dengan kebangkitan sejumlah harga komoditas dunia seperti harga Crude Oil, Gold, CPO (Crude Palm Oil), Nikel, serta Timah.

"Menimbang karakteristik market kita yang commodity-driven maka tak heran jika inilah booster yang sudah ditunggu-tunggu untuk memampukan IHSG menancapkan kuku di area 7300-an," jelas Liza.

Berdasarkan analisisnya, Liza menjabarkan, jika level all time high 7.355 mampu dilalui, maka kemungkinan IHSG menapaki tren naik ke 7.600-7.700 hingga akhir tahun. Hal itu karena sejatinya IHSG berjalan dalam tren naik dengan pola pararel. Batas upper channel itu ada di kisaran 7.600-7.700.

Alfred bilang, IHSG di sisa akhir tahun ini diperkirakan masih berpeluang menembus 7.500. Secara garis besar, hasil Makro ekonomi 2022 yang lebih baik (regional Asia) mampu mendorong aksi beli asing di pasar saham Indonesia, hal ini akan menjadi sentimen positif bagi IHSG. 

Baca Juga: IHSG Tembus Level 7.300, Ini Faktor Pendorongnya

Performa emiten di kuartal III-2022 pun juga menjadi tenaga bagi IHSG untuk menembus level all time high.

"Hal yang perlu diperhatikan adalah kenaikan inflasi pasca kenaikan harga BBM dan biaya transportasi. Inflasi akan menjadi ancaman bagi rupiah kita yang secara tahunan ini sangat baik," imbuh Alfred.

Hanya saja, Alfred menjelaskan, meskipun berada dalam fase bullish IHSG diramal dalam jangka pendek akan mengalami profit taking. Rally IHSG yang sudah terjadi dalam 2 bulan terakhir dengan penguatan lebih 10% membuat IHSG rawan profit taking apalagi dengan selesainya pengumuman result kuartal II-2022 emiten.

Dan jadwal Rapat The FED pekan depan yang diproyeksikan akan kembali menaikakn suku bunga akan menjadi momentum aksi profit taking.

Sementara, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo menilai masih terlalu dini untuk memastikan IHSG akan menembus level 7.500 mengingat kondisi ekonomi yang ada saat ini. 

Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Beli dari Ajaib Sekuritas Hari Ini (13/9), IHSG Dibuka Naik

"Bila harga berhasil ditutup di atas level 7.360 harga berpeluang akan menguji Resistance Psikologis di 7400 dan  7500 terlebih dahulu," papar William.

William memprediksikan pada perdagangan Rabu (14/9) kemungkinan besar IHSG akan menguji resistance pada level 7350 & 7400, dengan support IHSG saat ini berada di 7186.

Adapun dengan kondisi ini membuat sektor energi menarik untuk diperhatikan. 

Secara teknikal, William merekomendasikan pembelian saham-saham seperti ADRO, PTBA, ELSA, ITMG, RAJA. Sementara Liza menyarankan koleksi saham TINS dan LSIP.

Baca Juga: IHSG Naik 0,52% ke 7.292,36 pada Awal Perdagangan Hari Ini, Mengekor Bursa Asia

Menambahkan hal tersebut, Alfred menyoroti saham-saham sektor perbankan, karena apalagi kenaikannya secara tahunan masih sangat kecil jika dibandingkan IHSG.

"Saham-saham second dan third liner juga layak untuk di cermati terkhusus emiten dengan performa yang mengesankan dan masih memiliki multiple PE yang masih rendah seperti KRAS, ERAA, ISSP," tandas Alfred.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×