Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Mengawali pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terpuruk di zona merahnya saat penutupan perdagangan Senin (14/11) atau turun 2.22% ke level 5,115.739 dengan nilai transaksi sebesar Rp 11,059 triliun. Namun demikian, pada Selasa (15/11) indeks diprediksi akan menguat
Achmad Yaki, Analis BCA Securities mengatakan, pada Selasa IHSG masih potensi bearish dalam range perdagangan 5.052-5.213 dengan potensi rebound. "Range support 5.082 menjadi level rebound indeks dengan menguji resistance level awal di 5.145," kata Achmad.
Dengan masih adanya potensi tersebut, Achmad mengatakan bahwa beberapa saham yang bisa jadi pertimbangan untuk trading pada Selasa ialah AALI, GGRM, INCO, ITMG, KRAS, LINK, LSIP, PPRO, PTPP, TBLA, TLKM.
Sementara itu, analis Asjaya Indosurya William Surya Wijaya juga mengatakan bahwa pada Selasa IHSG berpotensi menguat. "Support saat ini 5037 terlihat akan cukup kuat menopang pola gerak IHSG, target resistance saat ini berada pada level 5251," katanya.
Dengan demikian saat koreksi wajar ini dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian, mengingat IHSG dalam rentang jangka panjang masih berada dalam jalur uptrend yang ditopang oleh perekonomian negara yang berada dalam tahap stabil, hari ini IHSG berpotensi menguat.
Untuk perdagangan Selasa, saham pilihan William di antaranya, BBNI, TLKM, UNVR, INDF, ASII, HMSP, TBIG, KLBF, AALI.
Sementara, pada perdagangan hari ini, asing masih mencatatkan aksi jual di pasar reguler sebesar Rp 1,964 triliun. Menurut analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji, pergerakan indeks Senin ini masih diwarnai sentimen terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS. “Efek Trump juga masih akan mewarnai sentimen negatif IHSG pada Selasa,” kata Nafan.
Sementara menurut analis Recapital Securities Liga Maradona, pada perdagangan Senin indeks terpengaruh oleh masih menguatnya dolar Amerika Serikat pada rupiah yang ditutup melemah 26,14 poin di level Rp 13,383 per US Dollar.
“Faktor rupiah ini dikaitkan dengan kebijakan Trump. Kalau kami lihat ini hanya terbawa sentimen saja,” ujar Liga. Ia mengatakan demikian karena Trump baru akan naik jabatan pada Januari 2017.
Sebanyak 538 saham yang terdaftar di BEI, 281 saham masih memberatkan laju indeks, sementara hanya 72 saham yang menguat, 81 saham tidak ada pergerakan, dan 104 saham belum ditransaksikan.
Dari sisi sektoral, 9 dari 10 sektor kompak turun, dengan pelemahan terbesar adalah sektor Infrastructure (- 3.7%), diikuti Sektor Finance (- 3.4%), Sektor Property (- 3.1%), Sektor Mining (- 2.9%), dan Sektor basic_ind (- 2%). Sementara yang masih menguat hanya Sektor Agriculture (+ 0.7%).
Sore ini Saham top losers (LQ45) adalah Saham BBRI (- 7.1% Ke Rp 11,125), kemudian Saham BSDE (- 6.8% Ke Rp 1,780), dan Saham MNCN (- 6.4% Ke Rp 1,760).
Sedangkan saham top gainers (LQ45) adalah Saham LSIP (+ 3.5% Ke Rp 1,620), selanjutnya Saham AALI (+ 0.8% Ke Rp 15,850), dan Saham HMSP (+ 0.8% Ke Rp 3,850).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News