kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

IHSG rontok 2,53% di sesi pertama, sektor keuangan paling membebani


Rabu, 20 Juni 2018 / 12:22 WIB
IHSG rontok 2,53% di sesi pertama, sektor keuangan paling membebani
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur pada sesi pertama perdagangan Rabu (20/6). Indeks acuan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakhir sesi pagi dengan penurunan tajam 151,47 poin atau setara 2,53% ke level 5.842,16.

IHSG menjebol level support psikologis 5.900, lantaran semua sektor saham rontok. RTI mencatat, sektor keuangan anjlok 4,06%. Diikuti, barang konsumsi, konstruksi, perkebunan dan manufaktur yang merosot lebih dari 2%. Kemudian, sektor perdagangan, pertambangan, aneka industri dan indsutri dasar mengekor dengan turun lebih dari 1%. Hanya, infrastruktur yang turun kurang dari 1%.

Total 293 saham melemah, berbanding 103 saham yang menguat. Sedangkan, 83 saham lainnya stagnan.

Hanya tiga saham penghuni indeks LQ45 yang mampu naik, sisanya turun signifikan. Saham yang terseret ke posisi top losers LQ45, yaitu:

1. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 8,90%
2. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun 7,91%
3. PT PP Tbk (PTPP) turun 6,44%

Volume transaksi di sesi pertama mencapai 4,97 miliar saham, dengan nilai perdagangan Rp 6,49 triliun. Pemodal asing melancarkan aksi jual dengan nilai penjualan bersih alias net sell di semua pasar sebesar Rp 918,74 miliar.

Hari ini merupakan perdagangan pertama bursa domestik setelah libur panjang sejak pekan lalu. Pergerakan IHSG mengekor Wall Street yang terkoreksi, semalam, karena terguncang perang dagang AS-China. Kemarin, bursa Asia juga dilanda aksi jual, meski hari ini sebagian rebound, karena disokong aksi bargain hunting atau pembelian saham saat harga murah.

Sentimen perang dagang semakin membebani bursa negara berkembang, yang tengah mengantisipasi kenaikan suku bunga The Federal Reserves yang agresif. Pekan lalu, The Fed telah mengerek suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 1,75% hingga 2%, dan diperkirakan masih ada dua kali kenaikan lagi di sisa tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×