kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.108   11,47   0,16%
  • KOMPAS100 1.063   0,60   0,06%
  • LQ45 836   0,73   0,09%
  • ISSI 215   0,25   0,12%
  • IDX30 427   0,78   0,18%
  • IDXHIDIV20 516   2,16   0,42%
  • IDX80 121   -0,02   -0,01%
  • IDXV30 125   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 143   0,32   0,23%

IHSG pekan depan diprediksi terseret kasus virus corona dan pelemahan rupiah


Minggu, 05 April 2020 / 09:03 WIB
IHSG pekan depan diprediksi terseret kasus virus corona dan pelemahan rupiah
ILUSTRASI. Ilustrasi IHSG melemah


Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melaju di zona hijau pekan lalu. Asal tahu saja, dalam sepekan, IHSG menguat 1,71% ke level Rp 4.623,43 pada penutupan perdagangan, Jumat (3/4). 

Menurut Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee, penguatan IHSG di pekan lalu didorong oleh paket stimulus fiskal yang dikeluarkan pemerintah. 

Seperti diketahui, pekan lalu pemerintah telah mengumumkan adanya tambahan Rp 405,1 triliun ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 untuk melawan dampak pandemi virus corona.

"Pasar menutup akhir pekan dengan kinerja positif juga akibat kenaikan harga minyak mentah dunia dan stimulus fiskal," kata Hans Kwee ketika dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (4/4).

Baca Juga: Virus corona dan harga minyak masih jadi sentimen utama bursa global di pekan depan

Memang di akhir pekan lalu, harga minyak mentah global rebound. Jumat (3/4), harga minyak jenis Brent kontrak pengiriman bulan Juni 2020 di ICE Futures naik 13,93% ke US$ 34,93 per barel. Ini adalah kali pertama dalam dua pekan terakhir harga minyak Brent kembali ke atas US$ 30 per barel.

Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Mei 2020 di Nymex juga melesat 11,93% menjadi US$ 28,34 per barel.

Namun, adanya penangguhan pertemuan antara anggota OPEC+ berpotensi kembali menyeret harga minyak turun. Selain itu, kasus virus corona di Indonesia yang meningkat cukup tajam juga bisa menjadi katalis negatif bagi bursa saham dalam negeri. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×