Reporter: Muhammad Nauval | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Terseok-seok sepanjang perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya menguat tipis 0,02% menjadi 4.585,39 pada Jumat (14/8).
Penguatan tipis ini tak mampu meredam anjloknya IHSG hingga 3,88% dalam sepekan. Akmal Rangga Putra, Equity Sales Mandiri Sekuritas mengatakan, pelemahan pasar domestik lebih dipicu devaluasi nilai tukar yuan oleh People's Bank of China (PBoC). Devaluasi menyebabkan gejolak pasar uang global.
Analis Semesta Indovest Aditya Perdana memaparkan hal serupa. Akibat gejolak pasar uang global, kurs rupiah menyentuh Rp 13.800 per dollar Amerika Serikat pada pertengahan pekan.
Anjloknya rupiah turut menyeret IHSG pada pertengahan pekan. Aksi bargain hunting saat indeks turun tak mampu membalikkan IHSG ke posisi semula.
Aditya memprediksi, IHSG sepekan ke depan cenderung menguat. Hal ini lantaran data defisit transaksi berjalan Indonesia mengecil. Ini bisa menumbuhkan optimisme investor atas pasar domestik.
Dia memproyeksikan, IHSG sepekan menguat di 4.535 - 4.650. Akmal memprediksi, IHSG sepekan naik di 4.500-4.650. "Penting diperhatikan respons The Fed dalam FOMC pasca devaluasi yuan" tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News