Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terseret ke zona merah, nyaris stagnan, pada penutupan perdagangan akhir pekan. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui RTI, Jumat (9/7) IHSG turun tipis 0,05 poin atau 0,00% ke level 6.039,84 pada akhir perdagangan.
Sepanjang perdagangan IHSG bergerak dari zona hijau ke zona merah dengan rentang 6.026,54 - 6.060,54. Namun dalam sepekan IHSG menguat 0,28% dibandingkan pekan lalu.
Total volume perdagangan saham di BEI mencapai 16,39 miliar dengan nilai transaksi Rp 11,26 triliun. Ada 292 saham yang turun, 178 saham naik dan 180 saham yang nilainya tidak berubah.
IHSG tertekan oleh penurunan terbesar dari sektor barang konsumen non primer 0,97%, sektor keuangan 0,67% dan sektor properti dan real estat 0,64%. Sementara sektor yang menguat paling tinggi adalah infrastruktur 1,85%, sektor transportasi dan logistik 1,32% dan sektor kesehatan.
Baca Juga: IHSG stagnan di 6.039 pada perdagangan Jumat (9/7), asing borong TLKM, BMRI, INCO
Investor asing mencatat net buy di seluruh pasar sebesar Rp 23,11 miliar. Kendati demikian, IHSG masih turun tipis.
Investor asing mencatat net sell terbesar pada saham PT Bundamedik Tbk (BMHS) Rp 298,3 miliar. Namun saham BMHS justru melesat 25% ke Rp 825 per saham. Total volume perdagangan saham BMHS mencapai 985,92 juta dengan nilai transaksi Rp 811,6 miliar.
Asing juga banyak melego saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 120,1 miliar. Saham BBRI ditutup merosot 1,81% ke Rp 3.800 per saham. Total volume perdagangan saham BBRI mencapai 133,03 juta dengan nilai transaksi Rp 507,9 miliar.
Asing juga banyak melego saham PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 43,7 miliar. Saham UNTR turun 2,74% ke Rp 19.500 per saham. Total volume perdagangan saham UNTR mencapai 6,27 juta dengan nilai transaksi Rp 122,8 miliar.
Baca Juga: Net sell asing capai Rp 88 miliar, IHSG naik 0,02% ke 6.040 pada sesi I hari ini
Berikut 10 saham net sell terbesar asing akhir pekan ini:
