Reporter: Recha Dermawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,36% atau 25,38 poin ke 7.016,84 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (22/9). Dalam sepekan, IHSG menguat 0,49%.
Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan, dalam sepekan ini IHSG bergerak volatile dan sempat mencetak angka tertinggi yaitu mencapai level 7.046 pada tengah pekan
Menariknya, pekan ini capital outflow mulai mereda. Investor asing kembali membukukan net buy atau beli bersih sehingga dapat mendorong laju penguatan IHSG di tengah koreksi yang terjadi pada pasar global.
Beberapa sentimen yang terjadi pada pekan ini antara lain keputusan Federal Reserve yang mempertahankan tingkat suku bunga tetapi memberikan outlook yang sedikit hawkish. Upaya menurunkan inflasi masih akan dilanjutkan sehingga membuka peluang untuk kenaikan suku bunga pada sidang berikutnya di bulan November. Hal ini memberikan tekanan pada pasar global karena dapat mengerem laju pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Pada Tahun Depan, Infovesta Pasang Target Optimistis IHSG di Level 7.805,08
Bank Indonesia (BI) juga memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga pada level 5,75% sesuai ekspektasi. BI juga memberikan outlook bahwa terdapat ruang untuk memangkas suku bunga karena perkembangan ekonomi dalam negeri tampak cukup baik dan stabil, namun masih berhati-hati dengan potensi kenaikan suku bunga dari The Fed.
Sentimen selanjutnya adalah aturan bursa karbon yang akan segera berjalan. Hal ini menjadi katalis positif bagi para emiten yang diuntungkan karena memiliki kredit karbon dan terkait energi baru terbarukan seperti PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN), PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD), PT SLJ Global Tbk (SULI), dan PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU).
Selanjutnya, emiten perbankan bigcaps melaporkan pertumbuhan laba yang kuat pada laporan bulanan Agustus. Ekspektasi pasar mengenai kinerja yang kuat sepanjang tahun ini berpotensi kembali membawa sektor perbankan kembali rally.
Terakhir, sektor konstruksi juga mencatatkan performa yang cukup baik sepanjang pekan ini. Kabar dari mulai cairnya Penyertaan Modal Negara (PMN) ke beberapa emiten konstruksi BUMN menjadi katalis positif. Selain itu proyek Joint Venture Jakarta Meteo menjadi pendorong saham terkait yaitu PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), dan PT Adhi Karya (ADHI).
Baca Juga: IHSG Naik 0,36% ke 7.016 Hari Ini (22/9), MEDC, INKP, EXCL Top Gainers LQ45
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan, pasar saham juga dipengaruhi oleh kenaikan dari harga minyak dunia dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
“Untuk pekan depan, kami perkirakan IHSG masih berpeluang bergerak menguat, namun yg perlu diperhatikan adalah penguatannya akan cenderung terbatas dengan support di 6.900 dan resistance 7.055,” kata Herditya kepada Kontan.co.id, Jumat (22/9).
Pekan depan, ia memperkirakan IHSG masih dipengaruhi harga komoditas dunia. Selain itu ada rilis data pertumbuhan ekonomi AS dan data manufaktur China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News