Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah selama sepekan terakhir. Pada penutupan perdagangan Jumat (5/11), IHSG ditutup di level 6.581,785 atau menurun tipis 0,15%.
Pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya Jumat (29/10), IHSG berada di level 6.591,346.
Perubahan turut terjadi pada kapitalisasi pasar di bursa yang melorot 0,12% menjadi Rp 8.078,47 triliun. Pada pekan sebelumnya, kapitalisasi pasar di bursa mampu mencapai Rp Rp 8.087,95 triliun.
Data-data lainnya juga mengalami kontraksi. Tercatat, rata-rata frekuensi harian bursa menurun 6,72% menjadi 1.198.161 kali transaksi dari 1.284.477 kali transaksi pada pekan lalu.
Baca Juga: IHSG ditutup di zona merah, asing banyak melego saham-saham ini
Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) bursa melorot 16,63% menjadi Rp 11,18 triliun. Pada pekan sebelumnya, RNTH tercatat Rp 13,41 triliun.
Adapun rata-rata volume transaksi harian bursa tercatat menurun 17,41% menjadi 17,86 miliar saham dari 21,634 miliar saham pada pekan sebelumnya.
Investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp 1,09 triliun pada perdagangan hari ini. Capaian itu memperkuat beli bersih investor asing investor asing sepanjang tahun 2021 menjadi Rp 41,10 triliun.
Sementara itu, mengawali pekan pertama di bulan November 2021, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan Perusahaan Tercatat ke-40 pada tahun ini, yaitu PT Formosa Ingredient Factory Tbk.
Emiten berkode saham BOBA itu tercatat pada Papan Pengembangan BEI ini bergerak pada sektor Consumer Non-Cyclicals dengan sub sektor Food & Beverages, sedangkan untuk industri dan sub industri dari BOBA adalah Processed Food.
Baca Juga: IHSG turun tipis 0,07% ke 6.581 pada Jumat (5/11), ARTO memimpin net buy asing
Di hari yang sama, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical Tahap IV Tahun 2021.
Obligasi dengan nilai nominal Rp 1 triliun itu mendapat peringkat idAA- (Double A Minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO). Adapun PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.
Oleh karenanya, total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 82 emisi dari 49 perusahaan tercatat senilai Rp 83,33 triliun.
Sampai dengan saat ini total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 481 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 423,84 triliun dan US$ 47,5 juta, diterbitkan oleh 125 perusahaan tercatat.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 142 seri dengan nilai nominal Rp 4.469,08 triliun dan US$ 400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp 5,33 triliun.
Selanjutnya: IHSG naik 0,06% ke 6.590,46 pada awal perdagangan, net buy asing Rp 33,264 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
