Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,14% ke posisi 4.507,60 pada perdagangan Jumat (15/5). Sementara itu, jika dibandingkan penutupan akhir pekan lalu, maka IHSG merosot 1,95% dari level 4.597,43.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, secara fundamental, investor pada pekan ini merespons data defisit neraca dagang Indonesia bulan April 2020 yang sebesar US$ 344,70 juta. Nilai ekspor turun 7,02% yoy, sementara impor merosot 18,58%.
"Hal ini mengindikasikan bahwa aktivitas perekonomian global, termasuk Indonesia masih terdampak wabah Covid-19," ungkap Valdy saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (15/5). Hal tersebut juga tercemin dari akumulasi jual bersih investor asing yang mencapai Rp 4,14 triliun sepanjang perdagangan pekan ini.
Baca Juga: Wall Street anjlok terseret penjualan ritel AS yang mencatat kinerja terburuk
Sementara itu, secara teknikal, IHSG breaklow MA20 dan lower bound triangle/pennant yang disertai kenaikan volume transaksi. Menurut Valdy, indikasi teknikal tersebut mendukung potensi pelemahan lanjutan IHSG.
Oleh karena itu, dia memprediksi, pelemahan IHSG berlanjut pada awal pekan depan, Senin (18/5) dengan support di level 4.500 dan resistance 4.630. Pelemahan tersebut seiring dengan proyeksi berlanjutnya kecenderungan aksi jual investor asing.
Maka dari itu, Valdy menyarankan investor agar jangan terlalu agresif dalam melakukan aksi beli meski sejumlah saham bluechip turun signifikan sepanjang pekan ini. "Meski demikian, terdapat peluang trading buy pada saham-saham defensif, terutama TLKM dan ICBP," kata Valdy.
Baca Juga: Data ekonomi domestik jadi penekan IHSG sepekan ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News