kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

IHSG merah mengekor bursa Asia


Kamis, 20 November 2014 / 09:40 WIB
IHSG merah mengekor bursa Asia
ILUSTRASI. Manfaat cengkeh untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka negatif pada pagi hari ini (20/11). Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.33 WIB, indeks tercatat turun 0,57% menjadi 5.097,67.

Penurunan indeks akibat aksi jual yang melanda 109 saham. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 87 saham dan 66 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi pagi ini melibatkan 950,188 juta saham dengan nilai transaksi Rp 777,406 triliun.

Secara sektoral, ada delapan sektor yang memerah. Tiga sektor dengan penurunan terdalam di antaranya: sektor industri lain-lain turun 2,62%, sektor infrastruktur turun 0,87%, dan sektor manufaktur turun 0,81%.

Saham-saham yang berada di jajaran top losers pada indeks LQ 45 hari ini adalah: PT Astra International Tbk (ASII) turun 3,15% menjadi Rp 6.925, PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 1,82% menjadi Rp 18.925, dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 1,75% menjadi Rp 450.

Sedangkan saham-saham yang berada di posisi top gainers indeks LQ 45 yakni: PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 2,04% menjadi Rp 4.010, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 1,61% menjadi Rp 945, dan PT PP London Sumatra Tbk (LSIP) naik 1,36% menjadi Rp 24.300.

Pergerakan indeks pagi ini mengekor pergerakan bursa Asia. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.04 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% menjadi 139,54. Kemarin, indeks acuan di kawasan regional ini tergerus 0,7%.

Bursa Asia memerah pasca the Federal Reserve merilis hasil rekapan pertemuan mereka pada akhir Oktober lalu.

"The Fed mengejutkan semua orang dengan memberi petunjuk bahwa mereka mengawasi kemungkinan deflasi. Bagi saya, the Fed masih stabil dan saya pikir pekan depan cerita yang berkembang adalah belum akan ada kenaikan suku bunga acuan hingga akhir 2015," jelas Kirk Hartman, president and chief investment officer Wells Capital Management di Los Angeles.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×