kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG menutup pekan ini naik 0,75% disokong surplus neraca dagang Februari


Jumat, 15 Maret 2019 / 16:44 WIB
IHSG menutup pekan ini naik 0,75% disokong surplus neraca dagang Februari


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup pekan ini di zona hijau, Jumat (15/3). Mengutip data RTI, indeks naik 0,75% atau 47,917 poin ke level 6.461,183.

Tercatat 227 saham bergerak naik, 176 saham bergerak turun, dan 124 saham stagnan. Volume perdagangan 16,9 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,41 triliun.

Tujuh indeks sektoral menopang laju IHSG. Sektor industri dasar paling tinggi penguatannya 2,35%. Sedangkan sektor aneka industri paling dalam penurunannya 0,60%.

Di samping itu, investor asing juga mencatatkan net buy sebesar Rp 438,931 miliar di pasar reguler. Serta Rp 409,713 miliar keseluruhan market.

Saham-saham top gainers LQ45 antara lain:

- PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN, anggota indeks Kompas100 ini,) naik 5,96% ke Rp 8.000

- PT Pabrik Tjiwi Kimia Tbk (TKIM, anggota indeks Kompas100 ini, ) naik 5,52% ke Rp 11.000

- PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) naik 5,15% ke Rp 9.700

Saham-saham top losers LQ45 antara lain:

- PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 2,79% ke Rp 1.745

- PT Medco Energi International Tbk (MEDC) turun 2,72% ke Rp 895

- PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun 2,58% ke Rp 1.320

Asal tahu, mendapatkan sokongan dari faktor internal. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Februari 2019 tercatat surplus sebesar US$ 0,33 miliar.

Surplus ini di luar perkiraan sejumlah ekonom yang memperkirakan neraca dagang bulan lalu mengalami defisit, tetapi menyusut dari bulan sebelumnya.

"Akhirnya setelah empat kali berturut-turut defisit, alhamdulilah saat ini surplus," ungkap Kepala BPS Suhariyanto di kantornya.

Surplus itu disebabkan oleh nilai ekspor yang tercatat sebesar US$ 12,53 miliar. Sementara nilai impor tercatat lebih rendah sebesar US$ 12,20 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×