Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan pelemahannya di hari terakhir perdagangan pekan ini, Jumat (14/10) besok. Lucky Bayu analis Danareksa Sekuritas memprediksi indeks masih akan melemah dengan rentang 5.350-5.412.
Ia mengatakan perhatian pasar tertuju pada harga minyak yang saat ini masih berada di level US$ 48 per barel. "Jika harga mencapai di atas US$ 51 per barel indeks akan naik kencang," katanya kepada KONTAN, Kamis (13/10).
Lucky memilih saham WSBP, UNTR, dan MEDC untuk dipertimbangkan dibeli pada esok hari.
Sementara, M. Nafan, Aji analis Binaartha Sekuritas memperkirakan IHSG besok akan turun karena Candle membentuk pola black closing marubozu yang mengindikasikan bearish continuation.
Selain itu, harga minyak dunia akan tertekan karena US Crude Oil Inventories diprediksikan akan mencetak surplus produksi minyak. "Adapun kepastian The Fed dalam menaikkan tingkat suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir tahun ini akan menambah sentimen negatif terhadap para pelaku pasar," kata Nafan.
Indeks besok akan bergerak di rentang support 5.300 dan resistance 5.400.
Lalu, William Surya Wijaya analis Asjaya Indosurya Securities mengatakan IHSG masih terlihat betah berada dalam fase konsolidasi. Support teruji 5.336 terlihat cukup kuat bertahan.
Potensi pergerakan masih menunjukkan penguatan di tengah minim sentimen, dan fluktuatifnya harga minyak. Target resistance berada pada level 5.488 yang perlu ditembus untuk memperkuat pola kenaikan IHSG. Sehingga William memprediksi IHSG besok berpotensi naik dengan rentang 5.336-5.488.
Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona merahnya yaitu turun 0,45% ke level 5.404 pada perdagangan hari ini (13/10). Indeks masih minim sentimen positif sehingga cenderung melemah.
Menurut Lucky kinerja indeks kemarin karena bursa regional Asia juga cenderung turun. Pasar saham Asia jatuh setelah rilis notulensi pertemuan Federal Reserve yang mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) naik pada akhir tahun. Dengan Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,9 % ke level 137,51 pada perdagangan kemarin.
Investor asing juga masih membukukan net sell sebesar Rp 935 miliar. Saham-saham yang menjadi penekan IHSG adalah HMSP,BBCA,UNVR,ASII dan BBRI. Sementara yang menjadi penahan adalah TLKM,BMRI,GGRM dan BBNI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News