Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mendarat di zona merah. Meski sempat naik menyentuh level 4.500, kemarin (13/2), IHSG ditutup turun 0,1% ke level 4.491,66. Koreksi terjadi seiring tekanan yang menerpa bursa kawasan Asia.
Kepala Riset Reliance Securities, Wilson Sofan menyebut, IHSG mengalami formasi double top. Indikator stochastic menunjukkan jenuh beli (overbought). "Sedangkan, bill william melambat untuk hari pertama," ujarnya.
Wilson bilang, keputusan Bank Indonesia (BI) menahan BI rate di level 7,5% menjadi sentimen baik bagiĀ pelaku bursa. Namun, investor masih wait and see, karena menunggu data klaim pengangguran penjualan ritel AS.
Pasar memprediksi, klaim pengangguran naik dan penjualan ritel turun. "Jika benar, indeks Dow Jones bisa melemah. Ini dapat menular ke bursa Asia, termasuk Indonesia," paparnya.
Analis Phintraco Securities, Setiawan Efendi pun menilai, gerak IHSG akan dipengaruhi sentimen dari luar. "Untuk lokal dan regional, masih bagus. Koreksi IHSG, kemarin, hanya profit taking," katanya.
Setiawan memprediksi, hari ini, IHSG masih bearish di kisaran 4.437-4.545. Sedangkan, Wilson menduga, IHSG melemah di 4.460-4.510.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News