Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguji resistance di area 6.700-6.720 dengan support 6.650 pada perdagangan Jumat (4/2). Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan melihat, terjadi pelebaran positive slope pada Stochastic RSI dan MACD yang mendukung proyeksi tersebut.
Pergerakan IHSG di akhir pekan ini juga akan merefleksikan respons pelaku pasar terhadap kebijakan suku bunga terbaru dari European Central Bank (ECB) dan Bank of England (BoE). Sebelumnya, nilai tukar rupiah relatif stabil di kisaran Rp 14.350-Rp 14.400 per dolar Amerika Serikat (AS) dalam sepekan terakhir.
"Hal tersebut mengindikasikan bahwa kecenderungan normalisasi kebijakan moneter oleh sejumlah bank sentral telah diantisipasi pelaku pasar di Indonesia," kata Valdy saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (3/2).
Baca Juga: Wall Street Tumbang, Kapitalisasi Facebook Anjlok US$ 200 Miliar
Masih dari eksternal, pelaku pasar juga mengantisipasi data tingkat pengangguran AS yang diperkirakan tetap berada di 3,9% pada Januari 2022. Data tersebut akan mendukung keputusan pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral AS The Fed.
Dari dalam negeri, pelaku pasar tengah mengantisipasi puncak peningkatan kasus harian Covid-19 di Indonesia. Puncak kenaikan kasus diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari 2022 hingga Maret 2022.
Sementara itu, secara teknikal, Analis Samuel Sekuritas William Mamudi melihat, IHSG kini berkonsolidasi pada level 6.700. Sejalan dengan itu, kisaran trading IHSG di 6.520-6.750 potensial berlanjut.
Untuk hari ini, William menyukai saham WIKA, WSKT, dan PTPP dengan rekomendasi trading buy, serta CPIN dengan rekomendasi trading sell. Sementara Valdy menyarankan pelaku pasar untuk mencermati ADRO, TLKM, ANTM, BMRI, PWON, dan CTRA.
Baca Juga: IHSG di Akhir Pekan (4/2) Berpeluang Bergerak Terbatas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News