Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan pada hari Jumat (24/1) di zona merah. IHSG tercatat melemah 0,92% ke level 7.166,06 pada perdagangan Jumat (24/1).
Sebanyak 354 saham mengalami penurunan, sementara 213 saham mencatatkan kenaikan. Adapun 243 saham stagnan dibandingkan posisi kemarin. Dengan kondisi ini, IHSG hanya mampu mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,16% sepanjang pekan ini.
VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan pergerakan IHSG sepekan terakhir menguat tipis sebesar 0,16% dengan terjadi aksi net sell sebesar Rp 916 miliar di seluruh perdagangan.
Baca Juga: IHSG Merosot ke 7.166 pada Jumat (24/1), Saham-Saham Ini Justru Banyak Dibeli Asing
Tercatat saham perbankan menjadi yang paling banyak di jual asing, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 2,25 triliun, disusul oleh PT Petrosea Tbk (PTRO) Rp 289 miliar dan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp 255 miliar dalam sepekan terakhir.
Audi menjelaskan bahwa fluktuasi ini didorong oleh ketidakpastian pasar pasca pelantikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengumumkan kebijakan tarif untuk Meksiko dan Kanada, sementara kebijakan untuk China masih dalam tahap pembahasan.
"Selain itu, Trump juga menyerukan pemangkasan suku bunga segera dilakukan, sehingga hal ini terefleksi dari kenaikan harga emas yang menyentuh level US$ 2.770 per toz atau tertinggi sejak Oktober tahun lalu," kata Audi kepada Kontan, Jumat (24/1).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai ada sejumlah sentimen yang membuat IHSG tumbuh tipis dalam sepekan.
Sentimen pertama ialah pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) menjadi 5,75%. Kedua, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang saat ini berada di level Rp 16.170 per dolar AS.
Baca Juga: IHSG Merosot ke 7.166 pada Jumat (24/1), Saham-Saham Ini Justru Banyak Dibeli Asing
Ketiga, revisi kebijakan terkait devisa hasil ekspor (DHE), di mana kebijakan wajib parkir DHE SDA 100% akan diberlakukan mulai Maret 2025.
"Sentimen keempat datang dari pelantikan Presiden AS Donald Trump, yang diperkirakan akan bersikap lebih moderat dalam menerapkan kebijakan proteksionisme," ujar Herditya kepada Kontan, Jumat (24/1).
Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (25/1): Dari Berawan hingga Diguyur Hujan
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (25/1): Dari Berawan hingga Diguyur Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News